Salah satu indikator kerusakan itu adalah terdapat 5.600 keramba jaring apung (KJA) yang menghasilkan limbah organik tinggi sehingga mencemari air, ditambah kegiatan pertanian, peternakan dan rumah tangga.
"Kerusakan semakin parah karena adanya lahan kritis seluas 157.000 hektar atau 21 persen dari luas daerah tangkapan air Danau Toba. KLHK memprakarsai pencanangan gerakan penanaman 7.700 pohon, kita minta dilanjutkan terus," kata Siti.
Ia berharap bahwa restorasi lingkungan bisa membawa kehidupan yang lebih baik di kawasan tersebut.
Pemerhati lingkungan, Marandus Sirait, menyatakan, kondisi lingkungan Danau Toba saat ini sudah semakin baik dengan banyaknya gerakan penanaman pohon oleh para pihak. Hanya saja, jenis pohon yang ditanam masih sering tidak sesuai.
Pinus, misalnya, mudah sekali terbakar sehingga akhirnya timbul masalah baru, yaitu kebakaran hutan. Dia sepakat, perlu ada pengawasan ketat supaya pemulihan lingkungan maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.