KUPANG, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, menerima dua penghargaan dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dua penghargaan tersebut yakni Manggala Karya Kencana untuk keberhasilan menekan pertumbuhan penduduk dan Pakarti Utama I, karena berperilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga.
Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian (32) kepada sejumlah wartawan, Sabtu (30/7/2016) mengatakan, penghargaan itu diterima berkat kerja keras pemerintah dan masyarakat Banyuasin.
“Yang sudah kita lakukan di Banyuasin yakni membangun sebuah perencanaan kampung keluarga berencana (KB) dalam skala kabupaten. Ada satu desa yang namanya Sungai Rengit Murni, Kecamatan Talang Kelapa. Di situ juga telah diresmikan kepala BKKBN pusat beberapa bulan lalu sebagai kampung KB,” kata Ferdian.
Meski kabupaten ini adalah pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin, lanjut Ferdian, namun daerah yang dipimpinnya itu memiliki wilayah yang sangat luas dengan jumlah penduduk hampir 900.000 jiwa.
Fakta itu menurutnya menjadi masalah utama yang perlu diperhatikan pemerinah kabupaten untuk mengembangkan sektor pembangunan lainnya.
“Karena jumlah penduduknya cukup besar, maka kami butuh APBD yang besar untuk membangun kabupaten yang luas apalagi setengah wilayahnya adalah perairan yang susah dijangkau dan masyarakatnya dengan kultur transmigrasinya sebagian besar Jawa dan Melayu," ujar Bupati.
"Sehingga tidak ada pilihan lain bahwa program KB yang sekarang ini digalakkan kembali sebagai salah satu pilihan opsi bagi kami untuk menekan laju jumlah pendukuk dan juga mengagregasi kembali percepatan pembangunan infrastruktur di daerah,” tuturnya.
Sedangkan untuk kategori penghargaan Pakarti Utama I, lanjutnya, diberikan untuk Desa Lalang Sembawa, Kecamatan Sembawa.
” Kampung ini saat di tingkat provinsi menjadi juara dan kemudian mewakili Sumatera Selatan untuk tingkat nasional,” ujar Bupati muda itu.
“Bagaimana kita menyiapkan masyarakat itu agar benar benar mengerti dan paham serta sadar dengan sendirinya, akan perilaku hidup sehat dan bersih di tengah-tengah masyarakat. Jadi memang tidak mudah merubah paradigma dari masyarakat,” kata Ferdian.
Di masa depan, lanjut Ferdian, tentu semua pihak akan berbuat lebih baik lagi, sehingga permasalah perilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Banyuasin menular ke semua desa di kabupaten itu dan daerah lainya di Sumatera Selatan.
“Dua penghargaan ini menjadi kado terindah buat ulang tahun daerah kami yang ke-14 yang jatuh pada 2 Juli lalu,”pungkasnya.