Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Belgia Tewas Saat Menyelam di Perairan Pulau Komodo

Kompas.com - 31/07/2016, 00:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa Wisanto Aryoko (67). Warga negara Belgia kelahiran Indonesia ini tewas saat kegiatan snorkeling (selam permukaan) bersama keluarganya di perairan Pink Beach, Pulau Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat, AKBP Supiyanto kepada Kompas.com, Sabtu (30/7/2016) malam mengatakan, Wisanto adalah seorang dokter kandungan yang sedang berlibur di pulau tersebut. Rombongan Wisanto berjumlah 12 orang.

Mereka berangkat dari Labuan Bajo menuju ke Loh Liang Pulau Komodo, Kecamatan Komodo dengan menggunakan Kapal Olimpik yang dikemudikan oleh Agustinus Jemparu untuk melihat binatang Komodo.

“Setelah melihat-lihat Komodo, selanjutnya mereka bergerak menuju Pink Beach (Pantai Merah),”ujar Supiyanto.

Dua orang kerabat Wisanto asal Belgia, lanjut Supiyanto, melakukan snorkeling menuju ke daratan Pantai Merah, di mana saat itu Kapal Olimpik berlabuh di perairan Pantai Merah yang berjarak kurang lebih 30 meter.

Tak berselang lama, Wisanto Aryoko turun dari kapal dengan menggunakan pelampung untuk melakukan snorkeling menuju ke daratan.

“Pada saat melakukan snorkeling, tiba-tiba Wisanto terapung dan terdampar ke pantai. Melihat Wisanto sudah terapung, Kapten Kapal beserta anak buah kapal dan keluarga, kemudian melakukan tindakan penyelamatan pertama terhadap Wisanto, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan,” ujar Supiyanto.

Jenazah Wisanto kemudian dibawa ke ruang mayat Rumah Sakit Siloam Manggarai Barat untuk disemayamkan sesaat. Hasil pemeriksaan dokter, tidak ditemukan riwayat penyakit dalam tubuh Wisanto.

Diduga, kakek malang itu meninggal akibat kelelahan. Terdapat juga luka di bagian kepala sebelah kanan korban yang diduga akibat terbentur karang saat Wisanto terapung dan tidak sadarkan diri.

“Wisanto ini datang ke Indonesia dalam rangka reunian bersama keluarga dan kerabat. Jenazahnya akan dibawa oleh keluarga menuju ke Jakarta dan langsung ke Belgia dengan menggunakan pesawat NAM Air,” ucap Supiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com