Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Khawatirkan Kesehatan WNI yang Disandera Abu Sayyaf

Kompas.com - 25/07/2016, 15:48 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Kabar memburuknya kesehatan tujuh WNI asal Samarinda, Kalimantan Timur, yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Perairan Filipina, membuat salah satu istri sandera khawatir dan terus menangis.

Dian Megawati, istri salah satu anak buah kapal yang disandera, tidak dapat menghentikan air matanya ketika menonton tayangan di televisi bahwa kesehatan tujuh sandera kian memburuk dan selalu berpindah-pindah tempat.

Mega sangat takut kalau-kalau suaminya sakit dan tidak mendapat pelayanan baik selama dijadikan sandera. Sudah dua bulan lamanya ia tidak memperoleh kabar tentang suaminya.

"Saya tadi malam nonton TV, dikabarkan kalau kesehatan mereka memburuk. Saya takut kalau salah satu yang sakit itu Ismail, suami saya. Saya tidak pernah mendapat kabar apa pun dari suami, saya khawatir sekali," kata Mega (25/7/2016).

Ketika bertanya pada perusahaan PT PP Rusianto Bersaudara, tempat Ismail bekerja, Mega juga tidak mendapat jawaban. Perusahaan hanya mengabarkan kalau para sandera baik-baik saja.

"Kalau perusahaan jawabannya selalu normatif, saya hanya ingin tahu bagaimana kondisi sebenarnya," kata Mega.

Mega mengatakan, kerinduannya pada Ismail tidak terbendung. Ia berharap penyandera mengizinkan suaminya menelepon keluarga pada Idul Fitri 1437 Hijriah. Namun, harapan itu tak kunjung datang.

Mega justru mendengar bahwa lokasi penyanderaan yang selalu berpindah-pindah membuat kesehatan para sandera kian menurun.

"Sudah dua bulan tidak ada kepastian, Lebaran pun tidak ada kesempatan berbicara dengan suami. Anak-anaklah yang paling merasakan kehilangan," ujarnya.

Ia berharap kabar menurunnya kesehatan para sandera bisa menggerakkan pemerintah Indonesia untuk secepatnya membantu membebaskan sandera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com