Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Sakit, Sriana dan 3 Anaknya yang Masih SD Berjualan Roti Keliling hingga Dini Hari

Kompas.com - 25/07/2016, 07:53 WIB
Andi Hartik

Penulis

Sebagaimana kepala keluarga, Sriana terus mencari cara untuk mendapatkan penghasilan. Sampai pada akhirnya ada seorang pengusaha roti yang menawarinya untuk berjualan.

Sejak saat itu, Sriana berjualan roti keliling. Mengitari jalan di Kota Malang sembari mendorong gerobak yang berisi roti.

Pekerjaan itu ditekuni Sriana setiap hari. Yaitu mulai pukul 8.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Lalu mulai berjualan lagi pada pukul 18.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB dini hari.

Dalam menjajakan jualannya, Sriana tidak sendiri. Ketiga anaknya, yakni Tri Sutrisno (11) yang masih kelas 4 SD, Kurnia Putri (9) yang masih kelas 3 SD dan Juliastuti (6) yang masih kelas 1 SD selalu menemaninya berkeliling.

Padahal Sriana berkeliling hingga larut malam. Namun ketiga anaknya selalu setia menemaninya. Sementara anaknya yang pertama, yaitu Dwi Kurniawan Putra (16) berada di rumah untuk menemani sang ayah.

"Anak - anak selalu mau ikut. Tidak mau kalau saya tinggal," jelasnya.

Saat ini, Sriana sudah bisa mandiri. Ia sudah memiliki gerobak sendiri berkat bantuan dari mahasiswa di salah satu kampus yang ada di Kota Malang.

Roti yang dijual pun sudah bermacam-macam. Mulai dari roti goreng hingga roti kukus. Roti-roti itu di dapat dari toko roti di Kota Malang.

Setiap roti, Sriana mengambil keuntungan Rp 200. Biasanya, Sriana mendorong gerobaknya mulai dari Jalan Muharto ke Pasar Kebalen, lalu ke Jalan Gajah Mada, terus ke Alun-alun Tugu.

Setelah itu, Sriana melanjutkan mendorong gerobaknya ke Jalan Ijen, lalu ke Jalan Buring, kemudian ke Jalan Merbabu, ke Simpang Ijen dan ke Taman Kunang-kunang yang ada di Jalan Jakarta.

Sriana lalu melanjutkan perjalanan ke Jalan Gede, ke Jalan Wilis dan berakhir di Stadion Gajayana, Kota Malang.

"Setelah dari Stadion, saya langsung pulang," ungkapnya.

Pantang Minta-minta

Meski berjualan roti belum membuat ekonomi Sriana membaik, ia mengaku pantang untuk meminta-minta. Baginya, menjadi pemulung lebih baik dibanding mengemis.

"Boleh cari rongsokan tapi jangan minta. Kalau ada yang kasih, alhamdulillah," tegasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com