POSO, KOMPAS.com – Aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Tinombala 2016 di Poso, Sulawesi Tengah, terus meningkatkan kewaspadaan di beberapa titik.
Peningkatan kewaspadaan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan keamanan sebelum dan setelah pemakaman jenazah Santoso, pimpinan DPO teroris yang tewas tertembak di hutan pegunungan Desa Tambarana, Senin (18/7/2016).
Danrem 132 Tadulako Palu Kolonel Infantri Saleh Mustafa menjelaskan, meskipun tidak ada peningkatan status keamanan di Poso, namun TNI dan Polri tetap waspada mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut dia, kewaspadaan tersebut perlu dilakukan oleh seluruh aparat yang tergabung dalam pelaksanaan Operasi Tinombala 2016 dalam mengantisipasi adanya aksi provokasi maupun proaksi yang berlebihan saat pemakaman jenazah Santoso di Poso.
"Untuk peningkatan status keamanan kesiaga satu tidak kita lakukan,tapi kalau untuk peningkatan kewaspadaan,TNI-Polri selalu waspada dalam mengantisipasi hl-hal yang tidak diinginkan baik sebelum dan sesudah pemakaman," ucap Saleh.
Selain TNI-Polri, Bupati Poso Darmin Sigilipu juga mengimbau seluruh warga Poso agar tetap tenang, khususnya di sekitar lokasi pemakaman, dan terlibat dalam menjaga keamanan di sekitar lingkungan mereka.
Darmin berharap agar masyarakat tetap menjaga keamanan bersama untuk menghindari hal hal yang dapat merugikan keamanan bersama yang dapat mengganggu ketenteraman warga.
"Saya minta kepada seluruh warga, terutama keluarga Santoso agar jangan melakukan hal-hal yang berlebihan saat menunggu pemulangan dan sekaligus pemakaman jenazah Santoso. Mari kita jaga keamanan dan ketertiban," imbau Darmin.
Jenazah Santoso dan Muchtar masih berada di RS Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah untuk identifikasi dan tes DNA. Jenazah Santoso sendiri berdasarkan keterangan oleh pihak keluarga akan dimakamkan di Desa Landangan, Kecamatan Poso Pesisir.
(Baca juga: Keluarga Tepis Jenazah Santoso Ditolak Warga Poso Pesisir Utara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.