Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Keluarga 3 WNI Korban Penyanderaan, Warga Larantuka Galang Dana Sumbangan

Kompas.com - 19/07/2016, 21:34 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

LARANTUKA, KOMPAS.com - Warga Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tergabung dalam Gerakan Anti Korupsi (Gertak), menggelar aksi gerakan pengumpulan uang Rp 1.000 untuk membantu keluarga tiga WNI yang menjadi korban penculikan kelompok bersenjata di perairan Malaysia.

Koordinator Gertak, Kanis Soge kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2016) malam, mengatakan, aksi itu dinamakan gerakan seribu perak (geser) dan sudah dilakukan sejak Jumat (15/7/2016) hingga saat ini, dan dana yang sudah terkumpul mencapai Rp 7 juta lebih.

"Kita lakukan ini untuk turut serta meringankan beban yang menjadi persoalan yang sedang dihadapi keluarga tiga korban, terutama beban biaya sekolah anak mereka. Kalau untuk makan minum sehari-hari bisa, tetapi khusus untuk biaya sekolah yang menjadi kendala utama," kata Kanis.

Menurut Kanis, akibat penyanderaan itu, anak Thedorus Kopong, salah satu WNI yang disandera, tidak bisa melanjutkan sekolah ke tingkat sekolah menengah pertama karena tidak memiliki biaya.

“Sebelum disandera, Thedorus sempat meminta istrinya untuk membuka rekening guna mengirimkan uang, namun belum dikirim, mereka sudah diculik. Karena itu mereka benar-benar sangat kesulitan," ujar Kanis.

"Semoga saja gerakan kita bisa turut mengurangi beban keluarga dan ada dampak ikutan dari persoalan penyanderaan ini dan semoga saja bisa teratasi sedikit," ucapnya.

Untuk diketahui, ketiga warga NTT tersebut diculik saat menangkap ikan di perairan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu, Sabah, Malaysia, Sabtu (9/7/2016) sekitar pukul 24.00 waktu setempat.

Korban bernama Lorens Koten selaku juragan kapal pukat tunda LD/114/5S serta Emanuel dan Teodorus Kopong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com