Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Jatuhnya Pesawat Hercules di Medan, TNI AU Dirikan Prasasti

Kompas.com - 18/07/2016, 19:25 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Setahun sudah peristiwa tragis jatuhnya pesawat C-130 Hercules registrasi A-1310 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, berlalu.

Untuk mengenang peristiwa ini, Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna menandatangani prasasti yang didirikan di tujuh makam korban pesawat jatuh tersebut.

Makam massal itu merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi tujuh korban yang tidak dapat diidentifikasi dalam musibah tersebut. Korban tersebut adalah Defri, Diah Catur Khairani, Orai Sri Ramdani, Reisa Purba, Sufiah Marawati, Siti Sarah Saragi, dan Wan Despita.

Pembuatan prasasti dilakukan di Jalan Adi Sucipto, tepatnya di depan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) Lanud Soewondo eks Bandara Polonia Medan.

Acara dihadiri para istri Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I, Komandan TNI AU Lanud Soewondo, keluarga korban, dan undangan, Senin (18/7/2016).

"Ini bentuk penghargaan dan penghormatan dari keluarga besar TNI AU terhadap para korban jatuhnya pesawat C-130 Hercules registrasi A-1310. Prasasti didirikan atas prakarsa dari Komandan TNI AU Lanud Soewondo," kata Sutisna.

Prasasti itu dibuat agar keluarga dapat selalu mengenang, datang, dan menziarahi para korban.

"TNI AU dengan rasa duka yang mendalam selalu mendoakan para korban mendapat tempat yang layak disisi-Nya. Keluarga korban yang ingin berziarah dapat datang kesini," kata Sutisna.

Pesawat C-130 Hercules A-1310 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Lanud Soweondo untuk menjalankan misi rutin angkutan umum militer pada 30 Juni 2015.

Sutisna mengatakan, dalam setiap misi penerbangan, TNI AU telah merencanakannya dengan baik, termasuk persiapan alusista yang digunakan. Prajurit TNI AU dalam melaksanakan tugasnya juga sudah sesuai dengan prosedur.

Peristiwa itu telah merenggut hidup 131 penumpang pesawat tersebut. Sebanyak 124 jenazah telah teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.

"Untuk tujuh jenazah yang tidak dapat teridentifikasi berdasarkan tim DVI Polda Sumut, maka dimakamkan secara massal di sini," kata Sutisna.

Janson Halomoan Sinaga, salah seorang keluarga korban, merasa terharu dengan kegiatan itu.

"Ada lima keluarga kami yang menjadi korban jatuhnya pesawat itu. Istri Pendeta Sahat Martua Sinaga yang dimakamkan di sini," kata Sinaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com