Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Program Guru Garis Depan, Mahasiswa Unjuk Rasa di Kantor Gubernur

Kompas.com - 18/07/2016, 12:29 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura Ambon menggelar aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Maluku, Senin (18/7/2016).

Aksi yang diikuti kurang lebih 500 mahasiswa ini dilakukan untuk memprotes kebijakan pemerintah terkait program Guru Garis Depan (GGD) yang dinilai merugikan calon guru di provinsi Maluku.

Ratusan mahasiswa ini datang ke kantor gubernur sambil membawa sejumlah spanduk dan penolakan terhadap program GGD.

Dalam orasinya, mahasiswa meminta agar program tersebut tidak dijalankan di Maluku, karena mereka menilai program itu hanya akan menciptakan pengangguran dan munculnya kecemburuan sosial yang jauh lebih besar.

“Kami minta kepada Gubernur Maluku selaku perpanjangan tangan pemerintah pusat agar dapat menolak program ini di Maluku,” teriak Edi Titawael, salah seorang koordinator aksi, disambut riuh mahasiswa lainnya.

Mahasiswa menilai syarat mengikuti program GGD tidak mungkin mengakomodir sarjana keguruan yang ada di Maluku karena terbentur dengan sejumlah persyaratan dan ketentuan oleh Kementerian Pendidikan. Karena itu, mahasiswa menolak agar program tersebut tidak boleh masuk di Maluku.

“Syarat untuk mengikuti program GGD harus pernah mengikuti program Sarjana Mengajar dan harus lulus pendidikan profesi guru, ini tidak fair dan hanya akan merugikan kami di Maluku. Ini artinya sumber daya kami tidak diperhitungkan,” teriak orator lainnya.

Para mahasiswa menilai program GGD tidak akan menyelesaikan masalah ketimpangan pendidikan di Maluku sebab program ini hanya akan berdampak pada terjadinya penggangguran secara besar-besaran di Maluku.

Mahasiswa pun mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar sebaiknya meninjau kembali kebijakan tersebut dan lebih membuka ruang bagi lulusan sarjana pendidikan di Maluku untuk diperhatikan.

“Tahun ini ada 540 orang dari luar Maluku yang akan ikut program GGD di daerah ini, itu berarti sama halnya pemerintah telah berupaya menjadikan ribuan calon guru di daerah ini menjadi pengangguran,” kata mahasiswa.

Demo ratusan mahasiswa ini sendiri dikawal ketat ratusan aparat Polres Pulau Ambon dan-Pulau-Pula Lease.

Meski sempat diguyur hujan namun mahasiswa tetap bersemangat untuk menyampaikan aspirasinya. Usai berunjuk rasa di Kantor Gubernur, ratusan mahasiswa ini kembali melanjtkan aksinya di Kantr DPRD Maluku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com