Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antar Anak pada Hari Pertama Sekolah demi Kursi di Barisan Depan

Kompas.com - 18/07/2016, 09:22 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Sejak subuh, Senin (18/7/2016), Eni (27) dan suaminya, Gali Mahendra (29), sudah sibuk, mulai dari memasak sarapan, menyetrika, membangunkan si kecil, hingga menyiapkan sepatu.

Maklum, hari ini untuk pertama kalinya, buah hati mereka, Darva Alvaro, menginjak sekolah dasar. Suasana heboh di rumah mungil pasangan muda itu begitu terasa, terlebih saat Darva, si buah hati, sulit diajak bangun pagi.

Bujuk rayu tentu saja dilancarkan kedua pasangan muda ini agar Darva mau bangun pagi dan mandi pada udara yang tentu saja masih dingin.

"Tadi agak sulit dibangunkan, dan diajak mandi pagi, biasanya anak saya bangun pukul 7.30 WIB," kata Gali.

Sekitar pukul 06.40 WIB, Eni mengantar Darva ke SD Negeri 61 Kota Bengkulu. Eni tidak sendirian, puluhan orangtua lain sudah berbaris di pintu masuk sekolah mengantarkan anak-anak.

Suasana riuh terjadi, beberapa anak tampak menangis saat memasuki gerbang sekolah. Terlihat juga, para orangtua dan guru sibuk menenangkan dan membujuk anak-anak untuk tetap tinggal di sekolah.

Darva juga mengalami hal tersebut. Dia tampak enggan turun dari motor yang dikendarai ibunya.

Raut kebingungan dan polos terlihat di wajahnya. Beberapa orang tua yang mengantarkan anak-anak di hari pertama sekolah umumnya memiliki beberapa alasan, selain faktor sebuah kewajiban.

"Saya mengantarkan anak di hari pertama takut tidak dapat kursi karena cerita pengalaman ada banyak murid baru tidak dapat kursi," kata Eni.

Selain takut tidak mendapatkan kursi mengantarkan anak di hari pertama sekolah juga dimanfaatkan para orangtua agar anaknya mendapatkan tempat duduk di depan. Kurang siapnya kursi di beberapa sekolah juga terlihat, beberapa murid dan orang tua tampak kebingungan mencari meja dan kursi karena tidak cukup dalam sebuah kelas.

Sejumlah murid dan orang tua ada juga yang mengangkut meja dan kursi dari ruang kelas lain. Bahkan, beberapa orang tua tampak juga terlihat berebut meja dan kursi untuk anak-anaknya.

Aktivitas mengantar anak sekolah ternyata tidak dilakukan oleh orangtua siswa baru saja. Orangtua siswa kelas II dan III ternyata ada juga yang mengantar.

"Saya antar anak saya kelas II dengan harapan selain memastikan mendapatkan tempat meja dan kursi juga agar bisa duduk di depan, tahun lalu saat anak saya kelas I, saya antar namun tidak saya carikan tempat duduk, dia dapat di kursi bagian belakang, kali ini hal itu saya tidak mau terulang," ungkap Phesi, salah seorang orangtua.

Terkait penempatan tempat duduk para murid, meski para orang tua telah memilih posisi belajar anak-anak, namun pihak sekolah memiliki cara yang cukup adil yakni dengan membagi tempat duduk secara acak sehingga tidak ada "pilih kasih".

"Tadi diacak oleh guru tempat duduk, tak apa meski tidak dapat tempat duduk di depan setidaknya cara pembagiannya sangat adil tidak ada kolusi dan nepotisme," tutur salah satu orangtua murid. 

 

Kompas TV Mendikbud: Waspada Pungli di Sekolah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com