Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Larantuka Gelar Aksi Seribu Lilin untuk WNI Korban Penyanderaan

Kompas.com - 15/07/2016, 09:07 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

LARANTUKA, KOMPAS.com - Warga di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar aksi bakar 1.000 lilin sebagai bentuk dukungan terhadap keluarga tiga WNI asal Flores Timur yang menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata di perairan Malaysia, Sabtu (9/7/2016) lalu.

Warga menuntut pemerintah agar segera mengambil langkah strategis demi membebaskan tiga WNI asal daerah itu dari tangan kelompok Muktadil Brother.

Warga setempat dengan sukarela mengumpulkan lilin, yang selanjutnya dibawa untuk dibakar serta menggelar doa bersama di Taman Kota, Larantuka.

Koordinator aksi, Kanisius Ratu Soge, mengatakan, aksi seribu lilin dan doa bersama yang digelar warga setempat tersebut, untuk mendesak pemerintah pusat, untuk segera mencari jalan keluar terhadap persoalan itu.

"Dengan seribu lilin ini, kami mengajak pemerintah pusat dalam hal ini Bapak Jokowi sebagai Presiden RI untuk secepatnya mengambil langkah strategis untuk membebaskan mereka dalam keadaan selamat dan bisa dikembalikan kepada keluarganya,” kata Kanisius, Kamis (14/7/2016) malam.

Pesan dari seribu lilin ini, lanjut Kanisius, sebagai kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan, yang sekarang sedang cemas di kampung mereka di di Desa Laton Liwo I, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur.

“Aksi 1.000 lilin ini juga merupakan kekuatan bagi ketiga saudara kita agar tidak terjebak pada keputusan yang bisa membinasakan dirinya sendiri,” ucapnya.

Ketiga warga NTT tersebut diculik saat menangkap ikan di perairan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu, Sabah, Malaysia, Sabtu (9/7/2016) sekitar pukul 24.00 waktu setempat.

Korban bernama Lorens Koten selaku juragan kapal pukat tunda LD/114/5S serta Emanuel dan Teodorus Kopong.

 

Kompas TV TNI Akan Masuk ke Filipina untuk Bebaskan ABK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com