Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jateng Berharap Arus Mudik Andalkan Alat Transportasi Massal

Kompas.com - 12/07/2016, 16:23 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai bahwa pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran semestinya menggunakan transportasi publik.

Selain mengurangi kemacetan, Ganjar berpendapat bahwa transportasi publik juga dapat menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

"Jadi kalau mau perbaiki paling cerdas, ya memperbaiki moda transportasi massal," kata dia, di Semarang, Selasa (12/7/2016).

Menurut Ganjar, kemacetan di Brebes pada arus mudik lalu terjadi akibat melonjaknya kendaraan yang masuk. Volume kendaraan pribadi pun meningkat pesat.

Namun, demikian hal itu bisa diantisipasi salah satunya dengan memperbanyak moda transportasi publik.

Ia mencontohkan, penambahan penumpang di kereta api hingga satu juta akan berdampak langsung pada kepadatan arus di jalan raya.

"Kami tidak mengira kendaraan masuk tol naik lebih dari 300 persen," kata dia.

Ganjar sepakat bila nantinya kalangan swasta dapat berkecimpung di sektor perkeretaapian. Hal itu akan mendorong persaingan positif di tubuh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Namun demikian, kata Ganjar, jika pemerintah tidak memberikan izin swasta masuk, maka KAI harus terus meningkatkan pelayanan, termasuk menambah jumlah kereta api untuk kepentingan arus mudik dan balik Idul Fitri.

"Kemarin saya lepas pemudik dari Jakarta melalui tiga gerbong dan puluhan unit bus. Mereka terlihat bahagia, membawa barang banyak, semua aman dan selamat," kata dia.

Untuk antisipasi ke depan, Ganjar berharap pemudik bisa sehat, baik orangnya, kondisi keuangannya, maupun kendaraannya.

Ia menyatakan bahwa pemerintah daerah akan membentuk tim lebih awal agar kejadian mudik Lebaran tidak terulang di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com