Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Rel Listrik Solo-Yogya Akan Gantikan KA Prameks

Kompas.com - 11/07/2016, 09:26 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Kereta rel listrik (KRL) jurusan Solo-Yogyakarta akan segera terealisasi. Proyek pembangunan sudah bergulir melalui pemasangan tiang-tiang di sejumlah stasiun.

"Kami sudah membeli tiang-tiang, tapi pembangunan dilakukan secara bertahap karena faktor anggaran. Untuk tahun ini baru pemasangan tiang," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian (Dirjen KA) Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono, yang memantau arus balik di Stasiun Solo Balapan, Minggu (10/7).

KRL itu diperkirakan paling cepat beroperasi dua tahun lagi atau 2018. Perannya menggantikan Prambanan Ekspres (Prameks) yang menggunakan kereta rel diesel elektrik (KRDE).

"Jalur Solo-Yogya ini kan merupakan primadona bagi masyarakat dan wisatawan. Jadi sesegera mungkin kami realisasikan," imbuhnya.

Menurut Prasetyo, KRL akan melewati sejumlah stasiun mulai dari Jebres hingga Kutoarjo, Purworejo. Titik start ini berbeda dari Prameks yang berangkat dari Solo Balapan.

Di sisi lain, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana memasang rel dari Stasiun Solo ke Bandara Adi Soemarmo.

Menurut Direktur PT KAI, Edi Sukmoro, rencana tersebut menjadi bahasan antara pihaknya dan Kementerian Perhubungan serta Pemkot Solo.

"Rencana kereta dari Solo Balapan ke airport masih dalam kajian. Bukan hanya itu, rencana lain juga masih kami godok," ujar Edi yang mendampingi Prasetyo.

PT KAI sedang gencar menghubungkan transportasi antarmoda sehingga memudahkan pengiriman barang atau pengangkutan penumpang.

Edi menyebut pihaknya tengah mengutamakan pembangunan rel ke Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang).

Dia yakin jalur kereta api di kedua pelabuhan tersebut akan mengurangi kepadatan lalu lintas. Pasalnya, truk-truk tronton yang menggunakan jalan raya akan berkurang.

"Jadi jalan tak cepat rusak. Kepadatan lalu lintas di jalan raya juga akan berkurang," jelasnya.

Pernyataan Edi diamini Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad. Yosca menyatakan telah memaparkan keuntungan rel kereta dari Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo kepada Dirjen KA, Prasetyo Boeditjahjono.

"Kereta tersebut akan melintas dari Balapan menuju Terminal Tirtonadi. Kemudian menuju samping jalan tol yang berada di Embarkasi Haji, lalu ke Bandara," papar Yosca.

Pemkot Solo juga menggagas rel kereta akan berada di atas jalan, tak berada di bawah atau sejajar. Ada pula opsi lain, yaitu rel terpasang lebih rendah daripada jalan.

Gerbong baru

PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan membeli gerbong kereta baru sehingga dapat menampung lebih banyak jumlah penumpang.

Rencana itu muncul melihat tingginya animo masyarakat memanfaatkan kuda besi pada libur Lebaran tahun ini.

Bahkan tiket kereta untuk arus balik hingga H+10 sudah terjual habis. Penambahan gerbong itu akan mengakomodasi antusiasme warga dalam bepergian menggunakan jasa kereta.

"Bukan hanya (karcis) arus balik, tiket dari Jakarta ke sejumlah kota di Jawa juga hampir habis. Di (Stasiun) Pasar Senen saja, hari Minggu ini ada sekitar 22.000 penumpang. Padahal biasanya cuma 18.000 orang," ujar Direktur PT KAI, Edi Sukmoro, Minggu (10/7).

Jumlah penumpang di Stasiun Gambir yang akan berangkat tak kalah banyak. Ada sekitar 15.000 orang, biasanya cuma 8.000 penumpang.

Edi berharap dalam tiga tahun mendatang, pihaknya dapat menambah 800-1.000 gerbong. Dengan sendirinya jumlah armada akan bertambah.

"Kami tak hanya menambah, melainkan juga meremajakan. Hampir 50 persen gerbong kereta yang kami miliki berusia tua atau di atas 31 tahun. Nanti akan kami beli bertahap selama tiga tahun dari PT Industri Kereta Api INKA," sambungnya.

Berita ini telah tayang di Tribun Jateng, Senin (11/7/2016), dengan judul: Kereta Rel Listrik Solo-Yogya Akan Gantikan Prameks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com