Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancam Serang Lapas Pamekasan, Napi Kasus Terorisme Dipindah

Kompas.com - 09/07/2016, 21:31 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Pamekasan akhirnya memutuskan untuk memindahkan narapidana kasus terorisme, Noim Ba’asyir.

Dia dipindah setelah membuat kegaduhan di dalam lapas dan mengancam akan mengobarkan perang dan mengerahkan rekan-rekannya, Sabtu (9/8/2016).

Noim dipindahkan dari Lapas Pamekasan pada pukul 19.20 wib. Dan menurut informasi yang diterima Kompas.com, Noim akan dipindah ke Lapas Klas II B Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Noim dipindahkan menggunakan mobil jenis ambulans warna putih bernomor polisi B 1633 SHX yang dikawal satu unit Toyota Kijang warna perak bernomor Polisi M 429 AP dan Suzuki Ertiga warna putih dengan nomor Polisi F 331 TI.

Humas Lapas Pamekasan, Restu saat dikonfirmasi membenarkan soal pemindahan Noim Ba’asyir.

Pemindahan adik kandung Abu Bakar Ba’asyir tersebut, dikawal 16 aparat kepolisian. Masing-masing empat orang dari Brimob, empat orang dari Reserse Kriminal, empat orang dari Sabhara dan empat orang dari Lapas Pamekasan.

“Sebelum diserahkan ke pihak Lapas Klas II B Kabupaten Tuban, Noim akan diserahkan dulu kepada Densus 88 di Surabaya,” kata Restu.

Saat ini, Kepala Lapas Klas II A Pamekasan, Bambang Eko Putro, sedang menyiapkan laporan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusi Jawa Timur, terkait peristiwa di Lapas Pamekasan.

Sebelumnya diberitakan, Noim Ba’asyir membuat kegaduhan di dalam Lapas karena permintaannya untuk disediakan bilik asmara tak dikabulkan.

Padahal Noim berniat untuk berhubungan intim dengan istrerinya yang datang menjenguknya pada Sabtu siang.

Alasan pihak lapas menolak permintaan itu karena tidak ada aturan yang memperbolehkan seorang narapidana berhubungan intim dengan isterinya.

Kegaduhan itu membuat kesal narapidana lainnya. Bahkan seorang narapidana melempar Noim dengan menggunakan batu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com