Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes, Iklan Layanan BPJS Bergambar Tengkorak Berpakaian Dokter

Kompas.com - 05/07/2016, 14:50 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Sebuah iklan layanan masyarakat tentang layanan pada sakit apa saja yang tidak mendapat jaminan BPJS Kesehatan, menuai protes dari Ikatan Dokter Indonesia Kalimantan Selatan.

Timboel Siregar, Koordinator Advokasi BPJS Watch, mencatat ada dua hal dalam iklan tersebut yang menuai protes.

Pertama, komik itu menggambarkan si dokter dalam tampilan bukan manusia tetapi tengkorak lengkap dengan baju putih yang dipakainya. Tengkorak itu dinilai sebagai dokter lantaran si pasien memanggil ‘Dok’, sebutan singkat bagi dokter pada umumnya.

“Persoalannya adalah dokter ditokohkan sebagai tengkorak. Dari diskusi juga dengan teman dokter, iklan itu kenapa harus tengkorak, bukan manusia biasa saja yang wajar,” kata Timboel saat dihubungi via telepon, Selasa (5/7/2016).

Persoalan menjadi runcing lantaran dalam komik itu sang dokter seolah menjadi pusat yang harus melakukan sosialisasi apa yang bisa dan tidak menjadi tanggungan asuransi. Dalam komik itu, si dokter mengatakan bahwa bila sakit luka bakar akibat hobi berbahaya maka biaya pengobatannya tak dijamin BPJS.

Kaum kontra beranggapan, BPJS yang seharusnya sentral sosialisasi belasan layanan kesehatan yang tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan itu sendiri, termasuk gangguan kesehatan akibat sengaja meyakiti diri sendiri atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri itu.

Iklan itu dikemas bentuk komik terbit di halaman 2 harian Banjarmasin Post pada 4 Juli 2016 dan beredar di seluruh Kalsel hingga sebagian Kalimantan Tengah.

Dalam komik itu, seorang anak menderita luka bakar akibat bermain petasan. Dia diantar sang ayah ke rumah sakit, namun asuransi tidak menjamin pelayanan kesehatan gratis untuk sang anak.

Dokter menyampaikan, si anak dianggap pasien umum dan bakal dikenai biaya sesuai tarif pasien umum.

“Maksudnya sebenarnya baik, yakni ada sakit yang layanannya tidak mendapat jaminan BPJS Kesehatan, di antaranya terkait hobi berbahaya. Seperti main petasan ini,” kata Timboel

“Ini sama dengan kasus, misal orang balapan liar kemudian jatuh. Layanan pada sakit yang dideritanya tidak mendapat jaminan,” kata  Timboel.

Klarifikasi

Banyak dokter tersinggung atas iklan itu. Peran mereka sebagai seorang dokter seakan dilecehkan. IDI Kalimantan Selatan menyampaikan protesnya dalam surat nomor 031/IDIWilayah Kal-Sel/VII/2016 pada 4 Juli 2016.

Kantor BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin agaknya menyadari kecerobohannya. Mereka merespon cepat surat protes itu dengan segera mengeluarkan klarifikasi berupa niat untuk meminta maaf pada para dokter melalui iklan di media massa yang sama.

Kantor cabang Banjarmasin mengirim surat nomor 1404/VIII-04/0716 yang ditandatangani Kepala Cabangnya. Inti surat, Kantor BPJS Kesehatan mengakui telah terjadi kesalahan dalam proses penayangan iklan itu.

Dalam surat yang ditembuskan ke Kepala Divisi Regional VIII BPJS Kesehatan yang berkantor di Balikpapan itu, terungkap pengakuan bahwa iklan itu adalah murni inisiatif kantor cabang di Banjarmasin. Mereka juga mengaku tidak memiliki niat sedikit pun untuk menyinggung profesi dokter.

Kantor cabang berniat menyampaikan permintaan maafnya melalui media yang sama. Sayang, harian Banjarmasin Post tidak terbit hari ini hingga empat hari ke depan. Mereka memasang di media lain yang ada di Banjarmasin dan berniat untuk menerbitkan permintaan maaf serupa di Banjarmasin Post pada 9-10 Juli mendatang, juga di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com