Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2016, 14:44 WIB

KOMPAS.com - Kemacetan parah menuju Brebes, Jawa Tengah, menyebabkan berbagai ruas jalan, selain jalan tol, juga mengalami kepadatan. Setyo Purnomo, salah satu pemudik, mengaku sempat terjebak kemacetan di Pejagan.

Karena tak tahan dengan kemacetan tersebut, Setyo yang berangkat bersama rekan-rekan komunitas bersepeda motor Vixion Independent Jakarta (Vijak) ini pun mengambil keputusan menelusuri jalur di samping rel kereta hingga Brebes Timur dan terlepas dari kemacetan.

Setyo mengatakan, mereka berangkat dari Jakarta dengan berkonvoi, Sabtu (2/7/2016), sekitar pukul 19.30. Arus lalu lintas normal terjadi hingga Cirebon. Namun pada hari Minggu (3/7/2016) subuh, kemacetan baru terjadi.

Mereka sempat tertahan di Pejagan hingga pukul 08.00. Tak tahan menunggu lama di Pejagan, saat jalan raya bersampingan dengan rel kereta, tiba-tiba ada yang usul agar banting stir mengikuti jalur kereta.

Pada saat itulah, mereka mengikuti samping rel kereta ke arah timur hingga puluhan kilometer tanpa halangan kendaraan bermotor lainnya yang terkena macet.

"Beruntungnya di samping rel kereta ada semacam tegalan tanah yang bisa dijadikan jalan sehingga kita bisa jalan terus," ujar Setyo, Senin (4/7/2016).

Halangan terbesar, lanjutnya, adalah lubang. Mereka lalu bekerjasama menutupi lubang tersebut agar motor merk Yamaha yang telah dimodifikasi jadi motor trail tersebut bisa melintas.

Namun, menurut Setyo, bukan berarti mereka aman karena beberapa kali motor anggota komunitas ini juga terjatuh. Bahkan sepeda motor bebek yang ikut-ikutan akhirnya menyerah karena medannya yang terlalu berat dan ada yang rusak motornya.

Pada saat ada sungai, mereka langsung mencari jembatan warga terdekat.

"Syukurnya kita tidak melewati sungai-sungai besar sehingga jembatan di kampung setempat selalu ada," ucapnya.

Menurut Setyo, perjalanan dari Pejagan hingga Brebes Timur ini bisa dilewati hanya dengan waktu dua jam saja, bayangkan dengan kendaraan lainnya yang bisa mencapai lebih dari 10 jam.

Menurut dia, sepanjang perjalanan dirinya mesti hati-hati. Saat ada kereta lewat, mereka harus menepi.

"Santai sih, tapi tetap waspada dan sangat hati-hati," ujarnya.

Setyo yang berprofesi sebagai guru sebuah SMP di Grogol ini mengatakan ingin pulang ke kampung halamannya di Comal, Kabupaten Pemalang. Setelah mendekat Brebes Timur, lanjut dia, kawanan bermotor ini baru melanjutkan perjalanan melalui Pantura Jawa Tengah.

 

Berita ini telah tayang di Tribunnews.com, Senin (4/7/2016), dengan judul: Nekat! Kelompok Bermotor Ini Melewati Jalur Kereta di Brebes dan tak Kena Macet

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com