Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Lumpur Sempat Genangi Ruas Tol Bawen-Salatiga

Kompas.com - 04/07/2016, 06:09 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sejumlah titik di ruas tol Bawen-Salatiga sempat terjadi banjir lumpur akibat hujan deras yang terjadi sepanjang Sabtu hingga Minggu (3/7/2016) dini hari.

Beruntung, jalur ini hingga Minggu siang belum dibuka untuk pemudik lantaran jalur utama belum terjadi kemacetan.

“Kita sudah melihat tadi, akibat hujan deras semalam longsoran tanah dan batu kecil masuk ke ruas tol Bawen-Salatiga yang merupakan jalan alternatif arus mudik," kata Kapolres Semarang AKBP Vincentius Thirdy Hadmiarso, Minggu (3/7/2016) sore.

Kapolres melakukan pengecekan bersama Kepala Dishubkominfo Kabupaten Semarang Prayitno Sudaryanto, Kasat Lantas Polres Semarang Semarang AKP Dwi Nugroho, dan Kabid Lalu Lintas Dishubkominfo Kabupaten Semarang Joko Nuryanto.

Kendati belum dilintasi kendaraan pemudik, namun pihaknya segera mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi dengan Dishukominfo Kabupaten Semarang dan PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku operator tol untuk membersihkan material longsor yang menutup ruas jalan.

"Kalau hujan, ruas alternatif tol Bawen-Salatiga tetap tidak kita rekomendasikan untuk dilalui," tegasnya.

Menurut Kapolres, dari prediksi semula yakni H-3 Idul Fitri, hari minggu ini jalur Semarang-Solo akan mengalami peningkatan. Namun hingga Minggu sore, hal itu tidak terjadi.

Polres Semarang akhirnya tetap mengarahkan kendaraan yang keluar tol Bawen tetap melalui jalan nasional Bawen-Salatiga.

"Jalan Semarang menuju Bawen belum terjadi peningkatan. Dengan demikian, ruas alternatif tol Bawen-Salatiga belum perlu digunakan,” tandasnya.

Secara terpisah, Project Manager Tol Semarang-Solo seksi III Bawen-Salatiga, Indriyono mengatakan, ada empat titik ruas tol yang tertutup material lumpur sisa galian bukit serta tebing. Titik paling parah berada di sekitar turunan Irung Petruk masuk wilayah Lingkungan Watuagung, Kecamatan Tuntang. Indriyono meminta agar tidak menyebutkan peristiwa tersebut sebagai banjir.

"Itu bukan banjir, melainkan saluran memang belum jadi. Ketika hujan deras dan ada aliran air tidak terkendali, lantas menghanyutkan tanah yang belum padat akhirnya melintas ke jalur," kata Indriyono.

Ia menyebutkan, lintasan telah aman dilalui sekitar Minggu pukul 09.00 WIB setelah petugas dibantu warga sekitar membersihkan material sejak pukul 02.00 WIB.

Sementara itu, menyinggung perkembangan pembangunan jembatan Senjoyo, Indriyono menuturkan, saat ini jembatan sepanjang 170 meter tersebut sudah bisa dilalui searah setelah dinyatakan kondisi cornya cukup umur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com