Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gotong-royong ala Info Cegatan Jogja, Sukarela Membantu Sesama...

Kompas.com - 03/07/2016, 17:09 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Salam Aspal Gronjal. Inilah salam yang digunakan para anggota grup Info Cegatan Jogja, salah satu grup Facebook terbesar di Yogyakarta. Hingga kini, grup yang aktif pada 2013 tersebut telah memiliki 277.903 anggota.

"Awalnya saya sama teman-teman ngumpul saja, pengin punya wadah untuk bercerita, terutama tentang permasalahan-permasalahan pelayanan publik, lalu membuat grup media sosial," ujar Yanto Sumantri, salah satu pengagas sekaligus administrator Info Cegatan Jogja (ICJ), Minggu (3/7/2016).

Antok, panggilan akrab Yanto, tidak menyangka jika grup yang didirikan tiga tahun lalu itu akan sebesar ini. Bahkan saat ini, ICJ menjadi komunitas berbagi informasi seputar berlalu lintas.

Interaksi para anggotanya tidak hanya sebatas di media sosial, namun juga di dunia nyata.

Saban Minggu, para member ICJ selalu mengadakan acara kopi darat (kopdar) di berbagai tempat untuk berkenalan, berinteraksi, dan bersilaturahim.

"Tidak ada politik, grup juga tidak boleh untuk dagang. Murni wadah untuk berbagi informasi, kewaspadaan dan mengingatkan agar taat aturan lalu-lintas ketika berkendara di jalan," ujarnya.

Para anggota ICJ juga membuka hati untuk saling menolong satu sama lain meski tidak saling kenal sekalipun.

Ketika ada pengendara yang kehabisan bensin atau mengalami kerusakan motor dan meminta tolong melalui grup, maka anggota terdekat akan segera bergerak ke lokasi untuk membantu.

Bahkan ketika ada pengendara sepeda motor yang kemalaman dan tidak berani pulang, anggota yang lain akan mengantarkan. Semuanya itu dilakukan atas dasar sosial dan sukarela tanpa mengharapkan imbalan.

"Intinya membangun persaudaraan, saling menolong sesama yang sedang kesusahan. Sering juga bakti sosial, misalnya membantu biaya rumah sakit untuk saudara kita yang benar-benar tidak mampu, membantu memperbaiki rumah," kata dia.

Pada masa Lebaran 2016 ini, ICJ turut membuka posko di beberapa lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Total ada tiga posko yang didirikan kelompok ini untuk membantu pemudik.

"Pendirian posko mudik ini sudah yang ketiga kalinya. Untuk 2016 ini, ada di Jalan Magelang Km 17, Tempel, Sleman, lalu di Prambanan, Sleman, dan perempatan Madukismo, Bantul," kata Antok.

Biaya pendirian posko mudik dan balik 2016 ini berasal dari hasil swadaya, baik saweran sukarela dari para anggota maupun dari donatur. Siapa pun boleh memberikan bantuan, baik dalam bentuk uang maupun lainnya.

"Syaratnya bantuan tidak disertai embel-embel. Logo donatur dipasang, tetapi tidak iklan," kata dia.

Nanang Alvianto (36), salah satu anggota ICJ yang ditemui Kompas.com di posko Jalan Magelang Km 17, Sleman, mengatakan bahwa posko tersebut didirikan secara gotong-royong pada 30 Juni 2016.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com