Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Indonesia Ditahan Turki, Keluarga Minta Jokowi Turun Tangan

Kompas.com - 14/06/2016, 19:12 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

WONOSOBO, KOMPAS.com - Pihak keluarga begitu mengkhawatirkan nasib HLS (21), mahasiswa sebuah peguruan tinggi di kota Gianzep, Turki, yang ditahan oleh otoritas keamanan setempat.

HLS berasal dari Desa Tlogo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ditahan karena diduga terlibat organisasi terlarang di negara itu, sejak Jumat 3 Juni 2016 lalu.

Basuki Raharjo, ayah HLS, berharap Presiden Joko Widodo untuk turun tangan untuk membebaskan putra tercintanya itu.

"Kami tentu khawatir, dan cemas dengan kondisi anak saya sekarang. Kami berharap Presiden Jokowi turun tangan membebaskan anak kami," tutur Basuki, di hadapan Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo yang bertandang ke rumahnya, Selasa (14/6/2016).

Basuki menceritakan, dirinya terakhir kontak dengan HLS pada 1 Juni 2016 lalu. Saat itu tidak ada pembicaraan serius antara keluarga dan HLS selain menanyakan kabar dan pendidikan HLS.

Beberapa hari setelah itu, keluarga menerima informasi dari KBRI di Turki bahwa putranya telah ditangkap oleh pihak keamanan Turki.

Supartiningsih, Ibu HLS, meyakini bahwa putra sulungnya itu adalah korban salah tangkap. Dirinya juga yakin jika anaknya sedang berada di tempat yang salah ketika ada penangkapan tersebut.

Menurut dia, sejauh ini tidak ada hal yang janggal pada diri HLS baik sebelum berangkat maupun setelah menjadi mahasiswa di Turki. Ia juga yakin HLS tidak terlibat dengan organisasi politik apapun di sana.

"Dia anak yang baik dan lurus saja dalam berpikir. September 2015, ia pulang, lalu meminta kami untuk lebih rajin menabung supaya kelak bisa menghadiri wisudanya di Turki," tuturnya.

Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo mengaku telah menjalin komunikasi dan terus berupaya untuk mendorong Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Istanbul untuk bertindak cepat membebaskan HLS.

"Semua pihak akan bersinergi demi bebasnya HLS, karena anak ini merupakan pemuda dengan potensi besar, yang tak hanya bagi daerah, tapi juga bagi bangsa dan negara," ucap Agus.

Seperti diberitakan, HLS diduga ditahan oleh otoritas Turki karena dituding terlibat dengan kelompok radikal di negara itu. Sejumlah pemberitaan menyebutkan HLS telah bergabung dengan Hizmet, sebuah sebuah kelompok yang dipimpin ulama Fethullah Gulen. Dia dikenal sebagai seteru politik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (baca: Seorang WNI Ditangkap di Turki karena Diduga Ikut Kelompok Lawan Presiden Erdogan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com