"Saya sampai mau diusir sama yang punya kos, karena banyak sepatu di emperan. Ya, akhirnya saya titipkan di warung depan kos," kenangnya lantas tertawa.
Dari awalnya ia hanya mendapat Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per bulan dari hasil cuci sepatu. Setelah itu, penghasilan Tirta kian melonjak. Ia dapat meraup keuntungan sampai Rp 10 juta per bulan.
Bikin gerai
Belajar dari kegagalan usahanya di awal, uang hasil cuci sepatu itu ia tabung untuk membuka gerai Shoes and Care. Alhasil, gerai pertama Shoes and Care dibuka di Jalan Langenastran Lor No 16, Kota Yogyakarta.
Berkat keuletan dan kegigihanya, perlahan-lahan putra pasangan Sutarjo dan Yohana Slamet ini berhasil mengembangkan usahanya. Kini, ia memiliki 19 gerai, baik toko maupun agen. Gerai tersebut tersebar di berbagai kota, di antaranya Yogyakarta ada 5 gerai, Solo, 3 gerai, Semarang 1 gerai, Jakarta Selatan 3 gerai, Tangerang 1 gerai, Bandung 1 gerai, Medan 2 gerai, Palembang 1 gerai, Depok 1 gerai dan Singapura 1 gerai.
"Sekarang ada 80 orang yang bekerja di Shoes And Care. Ada tim kreatifnya juga yang terus mengembangkan usaha ini," urainya.