Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Penganiayaan oleh Oknum Polisi, Mahasiswa Sandera Bus di Mamuju

Kompas.com - 22/05/2016, 21:12 WIB
Junaedi

Penulis

MAMUJU, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa berunjuk rasa memprotes aksi pengeroyokan oleh anggota Polres Mamuju, Sulawesi Barat, terhadap salah satu mahasiswa di sana. Aksi protes berlangsung ricuh ketika mahasiswa menyandera sebuah bus yang melintas di depan Mapolres Mamuju, Minggu (22/5/2016) siang.

Dalam unjuk rasa itu, mahasiswa menuding polisi main hakim sendiri. Mereka nyaris terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.

Keributan terjadi ketika sebuah bus yang melintas di depan polres ditahan dan disandera mahasiswa. Ketegangan antar mahasiswa dna puluhan aparat pun terjadi.

Wakil Kepala Polres Mamuju Komisaris Polisi Andry tampak emosional dan mendesak pengunjuk rasa agar memberi kesempatan kepada sopir bus melanjutkan perjalanan ke tujuan.

Saling dorong antara mahasiswa dan polisi pun tak terhindarkan. Kericuhan berakhir setelah para mahasiswa membolehkan bus melaju kembali.

Aksi protes ini dipicu oleh insiden kecil di sebuah minimarket di Mamuju beberapa waktu lalu. Ketika itu, salah seorang anggota Polres Mamuju marah saat mendapati motornya yang sedang diparkir di depan minimarket terjatuh.

Polisi itu menuduh seorang mahasiswa bernama Sutrisno sebagai penyebab jatuhnya motor tersebut.

Tak lama kemudian, sekitar sembilan orang polisi berseragam mendatangi rumah Sutrisno. Sutrisno yang sedang duduk santai bersama teman dan keluarganya langsung dijemput dan dibawa ke Polres Mamuju.

Sutrisno mengaku dikeroyok oleh polisi yang menjemputnya dalam perjalanan, tepatnya di SMP Negeri 2 Mamuju. Korban mengalami luka lebam di wajah dan sejumlah luka memar di sekujur tubunya.

"Saya tidak tahu masalah tiba-tiba saya dijemput sekitar 9 polis berseragam. Di tengah jalan saya kemudian dikeroyok dan jadi bulan-bulanan polisi," ujar Sutrisno.

Wakil Kepala Polres Mamuju Kompol Andry membenarkan adanya penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anggotanya. Oknum tersebut telah diperiksa di bagian Propam.

"Ini cuma kesalahpahaman, tapi kita sudah proses oknum polisinya," kata Andry.

Seusai menggelar unjuk rasa, puluhan mahasiswa mengawal Sutrisno melapor ke bagian Reserse Polres Mamuju. Mereka berjanji akan mengawal proses kasus ini sampai ke pengadilan.

Para mahasiswa mendesak Kepala Polres Mamuju agar bertindak profesional dan tak sekadar basi-basi menegakkan hukum. Mereka juga menyayangkan sikap main hakim sendiri yang dilakukan oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com