Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan di Daerah Rawan Begal Dilatih Beladiri

Kompas.com - 22/05/2016, 18:33 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa D3 Public Relation Fisip Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengadakan sosialisasi pertahanan diri atau Women's Self Defense kepada puluhan remaja perempuan dan ibu-ibu di Dusun Ngaliyan, Desa Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Minggu (22/5/2016) siang.

Para mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo Undip Semarang ini prihatin dengan maraknya tindak kekerasan dan pelecehan seksual kepada perempuan akhir-akhir ini.

Mahasiswa ini memilih kawasan hutan karet di Desa Kalongan, sebab di daerah tersebut rawan begal. "Mereka diliputi ketakutan dengan ancaman pembegalan dihutan karet," ungkap Ketua Panitia, Syta Amelia Afifah, kepada Kompas.com. 

Pada pelatihan ini remaja perempuan dan ibu-ibu diajari keterampian bela diri seperti teknik menendang, memukul serta memanfaatkan barang bawaan untuk sekedar melumpuhkan atau bahkan melukai lawan.

Salah satu instruktur, Yuliana Endah (22) mengatakan, teknik beladiri yang diajarkan merupakan teknik dasar yang dialikasikan dalam sejumlah skenario penyerangan lawan.

Rawan Begal

Kawasan hutan karet di Desa Kalongan selama ini menjadi jalur alternatif warga desa yang beraktivitas di Karangjati sebagai buruh pabrik. Kawasan tersebut juga merupakan jalan alternatif Karangkati menuju Kabupaten Demak.

Kepala Desa Kalongan Yarmuji mengungkapkan, aksi pembegalan yang kerap terjadi di kawasan hutan karet yang masuk diwilayah administrasi Dusun Mendiro, lantaran situasinya sepi dan minim penerangan.

Ia menyebutkan, dalam setahun terakhir ini sedikitnya ada lima warga Desa Kalongan yang menjadi korban begal dihutan karet, sebagian besar korbannya adalah perempuan.

"Yang terakhir sekitar dua bulan silam, warga kami dibegal di situ. Korban ditendang hingga jatuh lalu motornya dibawa kabur. Dua pelaku langsung kabur ke arah utara (Demak)," kata Yarmuji.

Kabupaten Enggan Turun Tangan

Warga sudah banyak yang mengeluhkan hal ini. Namun pihak Desa Kalongan tidak bisa memberi fasilitas lampu penerangan jalan lantaran status jalan yang membelah hutan karet milik PTPN IX tersebut adalah jalan milik Kabupaten.

"Penerangan sekitar pohon karet tidak menjadi menjadi tanggungjawab desa, karena merupakan jalan milik kabupaten," jelasnya.

Salah satu warga, Nur Khoiriyah (43) mengatakan, selama ini warga terutama perempuan yang bekerja di pabrik- pabrik dikawasan Karangjati diliputi rasa was-was saat melintasi hutan karet pada malam hari.

Pelatihan bela diri ini membuat dirinya menjadi lebih percaya diri. Dia berharap, pihak desa dapat menindaklanjuti kegiatan ini dengan mengadakan pelatihan secara kontinyu.

"Sangat berguna sekali soalnya desa ini sangat rawan sekali. Soalnya banyak anak-anak nakal itu lho, jadi supaya agak aman sedikit. Kalau memang ada yang mau mengajari bela diri itu bagus," ungkap Nur.

Kompas TV Komplotan Begal Ditembak Timah Panas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com