Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: PT KAI Tidak Boleh Menggusur "Sak Enake Wudele Dhewe"

Kompas.com - 20/05/2016, 23:19 WIB
Laksono Hari Wiwoho

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar kerusuhan di Kampung Kebonharjo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, diselesaikan oleh pihak-pihak yang bersengketa.

Ganjar berpendapat bahwa warga yang tidak memiliki sertifikat hak milik (SHM) harus rela meninggalkan lahan yang ditempati. Namun, warga yang memiliki SHM atas tempat tinggalnya berhak mendapat perlindungan.

Ia mengaku sudah menghubungi Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro melalui telepon dan ada kesepakatan bahwa PT KAI tidak akan menggusur rumah yang memiliki SHM.

Menurut Ganjar, PT KAI pun tidak boleh menyatakan bahwa sertifikat yang dimiliki warga Kebonharjo tidak sah.

"PT KAI tidak boleh ngomong itu tidak sah, enak saja. Yang bisa mengatakan itu bukan Anda, tapi putusan pengadilan. Maka terhadap mereka yang mempunyai (SHM), harus dihargai," kata Ganjar, Jumat (20/5/2016) di Semarang.

Jika PT KAI ingin menggunakan lahan yang ada, maka langkah yang ditempuh harus melakukan pembebasan lahan. Ganjar siap membela warga yang memiliki sertifikat jika tetap digusur.

"Kalau KAI mau menggunakan, PT KAI bisa pembebasan, tapi tidak boleh menggusur sak enake wudele dhewe (seenaknya saja), tidak boleh. Saya akan bela mati-matian," kata Ganjar.

Ganjar juga meminta pada semua pihak mengenai penertiban lahan di Kebonharjo, baik dari pihak PT KAI, warga Kebonharjo, Pemerintah Kota Semarang, serta TNI/Polri, untuk tetap bermusyawarah mencari mufakat. Ia juga berharap persoalan ini tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Yang penting tidak ada penumpang-penumpang gelap pada urusan-urusan yang lain, kita selesaikan dengan baik, dirembuk," katanya.

Mengenai warga yang tidak memiliki tempat tinggal lain, Ganjar menyatakan bahwa Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah berkomitmen memberikan kemudahan prosedur jika ingin tinggal di rumah susun.

Proses penggusuran sejumlah rumah warga di Kampung Kebonharjo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, berlangsung ricuh, Kamis (19/5/2016) pagi. Warga secara kompak melakukan perlawanan kepada PT KAI yang melakukan penggusuran.

Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi, yang berada di lokasi kejadian, mengatakan bahwa buntut kericuhan tersebut mengakibatkan seorang warga meninggal. "Meninggal saat menjelang proses eksekusi. Ini sangat ironis," kata Supriyadi.

Supriyadi menyayangkan kejadian itu sebab ia mendengar bahwa warga di sana memiliki surat kepemilikan lahan. (M Nur Huda)

Artikel ini telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "Nyatakan Siap Bela Warga Kebonharjo, Ganjar : PT KAI Jangan Sak Enake Wudele Dewe".

Kompas TV Ricuh Penggusuran Rumah di Semarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com