JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tampak asyik berenang di sekitar hiu paus yang sedang bermunculan di perairan Gorontalo, Sabtu (14/5/2016). Hiu paus memang sedang menjadi daya tarik baru pariwisata di sana.
"Wisata hiu paus di sini harus dikelola secara bijaksana dan dilakukan sesuai dengan pedoman yang sudah diterbitkan oleh KKP sehingga aktivitas wisata tersebut dapat dilakukan secara lestari dengan tetap memperhatikan aspek konservasi," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Sabtu.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan hiu paus (Rhincodon typus) sebagai makhluk yang dilindungi. Hal ini diputuskan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 tahun 2013 untuk menjaga kelestarian dan menghindari kepunahan hiu paus.
Meskipun hiu paus dilindungi, pemanfaatan potensi ekonominya secara non-ekstraktif masih diperbolehkan, misalnya sebagai target destinasi wisata. Hal tersebut sesuai dengan paradigma konservasi yang menerapkan upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan berkelanjutan.
@susipudjiastuti sore ini dikirim foto sama temen,, ibu Susi snorkling dengan whale shark. Seru ya bu..???? pic.twitter.com/FQSYXtbVYb
— Andinilumadja (@andinilumadja) 14 Mei 2016
Menteri Susi juga menyampaikan bahwa KKP akan terus mendukung potensi wisata hiu paus di Provinsi Gorontalo, yaitu dengan pemberian beberapa bantuan ke kelompok masyarakat di Kabupaten Bone Bolango. Salah satunya melalui pemberian paket bantuan alat snorkeling dan buku pedoman wisata hiu paus kepada kelompok masyarakat sadar wisata.
Hal senada diungkapkan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Brahmantya Satyamurti. Ia menyatakan dukungannya terhadap potensi wisata hiu paus di Gorontalo.
Menurut dia, masyarakat Gorontalo, khususnya di Kabupaten Bone Bolango, merupakan pihak yang sangat penting dalam menjaga dan memajukan potensi wisata hiu paus ini.
"Jangan sampai jumlah kapal pengunjung di lokasi wisata membeludak dan memicu stres pada hiu paus," ujar Brahmantya.
Hiu paus merupakan salah satu jenis ikan terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang total sekitar 12 meter, bahkan dapat mencapai panjang 18 meter. Ikan hiu paus merupakan jenis ikan yang dapat mencapai usia 60 tahun, bahkan 100 tahun.
Ikan hiu paus mencapai matang kelamin untuk kali pertama pada usia sekitar 25 tahun dengan jumlah anak satu ekor untuk setiap periode reproduksi. Spesies ini dianggap hanya sedang melakukan migrasi sementara di perairan tersebut.(Adiatmaputra Fajar Pratama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.