Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tren, Muncul Komunitas Pemburu Klakson "Telolet"

Kompas.com - 12/05/2016, 08:37 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Aksi bocah dan remaja tanggung merekam laju bus di jalan raya dengan telepon selulernya demi mendapatkan bunyi klakson atau biasa disebut "telolet" dari sang sopir bus menjadi tren. Mereka lalu mengunggah rekamannya ke media sosial, mulai dari Facebook sampai YouTube.

Aksi para bocah pemburu telolet ini tak cuma iseng. Mereka bergabung dalam komunitas khusus dan membuat akun khusus, di YouTube misalnya, sebagai wadah mengunggah video-video rekaman telolet.

Mereka tersebar di berbagai lokasi di Jawa, seperti Wonosobo, Yogyakarta, Magetan, Bekasi, dan Ungaran.

(Baca juga: Hobi Unik Bocah Pemburu Klakson "Telolet" di Jalan Raya)

Sebuah video misalnya ditayangkan di YouTube oleh pemilik akun "Salam telolet Area Kudus". Video berdurasi 9 menit 25 detik berjudul "Telolet Bus Mania" ini terdiri dari kompilasi rekaman hasil berburu telolet di Terminal Kudus pada tanggal 28 Maret 2016 ini.

"Sore menjelang malam kesibukan bus Di Terminal Kudus. pada pukul 16.00 wib PO. Madu Kismo sudah berada di Terminal. Disusul hingga menjelang malam oleh PO. Haryanto, PO. Bejeu, PO. Shantika. pemberangkatan penumpang pada pukul 17.55 wib. dengan tujuan Jakarta, Bandung. 'Salam Telolet Bus Mania Kudus' by Anang Fanani," demikian tertulis dalam keterangan video tersebut.

Tak hanya di YouTube, aktivitas pemburu telolet ini pun bisa ditemukan di Instagram, misalnya akun "Telolet Bismaniacommunity".

Di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, para pencinta klakson telolet ini juga mempunyai sebuah wadah untuk berkomunikasi, yakni Ungaran Bus Lovers (UBL). Jumlah anggotanya sudah puluhan orang.

Aji (15), salah satu anggota UBL, menuturkan, dirinya sudah melakukan aksi ini sejak setahun yang lalu. Selama itu, dia mengaku sudah enam kali mengikuti pertemuan rutin UBL.

Selain menjalin keakraban, dalam pertemuan itu, sesama pencinta klakson telolet juga bisa saling bertukar informasi dan pengetahuan tentang klakson telolet bus.

"Sudah enam kali saya ikut pertemuannya. Ketuanya orang Pudakpayung (Semarang). Di grup BBM juga ada, anggotanya banyak," kata Aji, saat dijumpai tengah beraksi di halte BRT Jl Diponegoro Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (11/5/2016) sore.

Tak hanya bocah dan remaja tanggung, orang dewasa juga ikut menekuni hobi nyeleneh ini.

"Kalau di sini paling banyak anak SD dan SMP, tapi ada juga yang kelas III SMA," tambah Lingga (12), siswa kelas IV di Ungaran Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com