Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Pemkab Pamekasan Trauma Diinterogasi Aparat soal Atribut PKI

Kompas.com - 09/05/2016, 12:53 WIB
Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Peristiwa perampasan atribut Partai Komunis Indonesia (PKI) yang digunakan puluhan pelajar salah satu SMP Negeri di Pamekasan saat pawai karnaval memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Republik Indonesia tahun 2015 lalu oleh aparat TNI dan Polri menyisakan trauma bagi pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan. Sebab, panitia harus menjalani interogasi dari aparat TNI dan Polri.

Tarmudji Soekarno, salah satu panitia pelaksana karnaval yang kini menjabat salah satu Kepala Bidang di Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Pamekasan, mengaku trauma ketika di media sosial ramai dengan atribut PKI yang akan disebarkan di berbagai daerah di Indonesia. 

"Tidak bisa saya lupakan sampai kapan pun ketika saya harus berhadapan dengan aparat yang berpangkat AKBP dari Polda Jatim, Perwira Korem dengan pangkat letkol, dan beberapa perwira dari Polres Pamekasan menginterogasi hanya karena munculnya atribut PKI pada saat karnaval dalam rangka HUT ke-70 RI tahun 2015 lalu," kata Tarmudji, Senin (9/5/2016).

Mantan Kepala SMKN 3 Pamekasan ini sebelumnya tidak mengira, setting karnaval yang mengusung tema 10 tonggak sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia itu akan berurusan dengan aparat.

"Kita ingin menyampaikan pesan bahwa di Indonesia, PKI pernah ada dan melakukan pemberontakan terhadap keabsahan NKRI. Namun, karena ulah media yang hanya mengambil gambar atribut PKI, gegerlah Pamekasan sampai menasional," kata Tarmudji.

Bahkan, sebut dia, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso ikut berkomentar seakan-akan Pamekasan tempat dan gembong PKI. Kenyataannya, Pamekasan aman karena merupakan kota santri.

"Justru sekarang bagaimana BIN dan aparat seperti terbius tidur, tidak ada tindakan penangkapan ketika di medsos beredar foto-foto kaus berlogo PKI beredar. Andai saya tahu mereka memakai logo itu dan ada di depan saya, mungkin akan saya gebuk lebih dulu pemakai kaus itu. Urusan hukum nomor 1.000," ungkapnya.

Tarmudji sangat berharap fenomena beredarnya atribut PKI bisa disikapi aparat dengan tegas.

Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Armed Mawardi sudah menyebar puluhan intel untuk mengawasi keadaan di seluruh Pamekasan. Sebab, santer beredar, hari ini akan ada pembagian 102.000 kaus di beberapa daerah. (Baca: Dandim Pamekasan Instruksikan Tangkap Pengguna Atribut PKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com