Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2016, 23:39 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kedatangan Presiden Joko WIdodo (Jokowi) disambut meriah oleh ribuan santri dan santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (4/5/2016).

Jokowi datang ke pondok pesantren asuhan KH Yusuf Chudori atau Gus Yusuf itu untuk menghadiri peringatan malam Isra Miraj 1438 H/2016. Lantunan shalawat menggema begitu orang nomor satu di Indonesia itu masuk ke komplek pondok pesantren, sekitar pukul 19.45 WIB.

Sejumlah menteri dan pejabat terkait tampak mendampingi Jokowi, antara lain, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Thomas Lembong , Wakil Gubernur Heru Sujatmiko, Bupati Magelang Zaenal Arifin, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito hingga para alim ulama se-Jawa Tengah.

"Terimakasih Bapak Jokowi sudah kerso (bersedia) blusukan ke Pondok Pesantren API Tegalrejo," tutur pengasuh Ponpes API Tegalrejo, Gus Yusuf, dalam sambutannya.

Gus Yusuf memaparkan, ponpes yang didirikan pada tahun 1944 ini telah memilik sekitar 4.800 orang santri dan 2.500 orang santriwati, serta siswa sekolah di Yayasan Subhanul Wathon sekitar 3.000 orang.

"Kami mohon doa dan dukungan dari Bapak Presiden agar ponpes kami dapat terus memberikan kemaslahatan masyarakat," kata Gus Yusuf.

Pada kesempatan itu, Gus Yusuf juga menyampaikan beberapa permasalahan para santri di ponpes tersebut. Di antaranya, hampir semua santri maupun santriwati belum memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang belum lama ini diluncurkan oleh Jokowi.

Di samping itu, Gus Yusuf juga meminta kepada mantan Gubernur DKI dan Wali Kota Solo itu membantu pembangunan klinik khusus bagi para santri. Menurut dia, klinik penting didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada para santri.

"Santri-santri kami belum dapat KIS. Lalu jika ponpes telah memiliki 10.000 orang santri maka layak untuk mempunyai klinik sendiri agar santri selalu sehat untuk mengaji dan membangun masa depan," ucapnya.

Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah itu pun menyampaikan rasa terimaksih dan apresiasi kepada Jokowi karena telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

"Ini menjadi kebanggaan dan motivasi santri agar selalu semangat mengaji, tholabul 'lmi (mencari ilmu) demi mengabdi kepada bangsa dan negara," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com