Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumahnya Direnovasi Gubernur Ganjar, Samidi Menangis

Kompas.com - 04/05/2016, 07:57 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Raut gembira tampak jelas dari wajah Temi, seorang wanita paruh baya yang berprofesi sebagai pemulung ini.

Ia terlihat girang lantaran rumahnya yang dinilai orang “tidak terawat” itu dibedah oleh masyarakat sekitar.

Temi tinggal di Desa Gondang Winangun, Kecamatan Ngadirgo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Rumahnya semula berlantai tanah dan berada di tepi sungai.

Di sekitar rumahnya, barang bekas hasil pulungan yang dilakukan tiap hari berserakan.

Temi beruntung lantaran rumah reyotnya saat ini telah dibedah oleh warga selama hampir dua minggu ini. Bedah rumah dilakukan secara gotong-royong.

Lewat stimulus dana rumah tidak layak huni dari pemerintah, rumah Temi dibangun ulang. Kini, rumahnya hampir selesai dengan tembok bata dan berlantai cor.

Tempat tinggal barunya itu perlahan layak ditempati. Temi pun diberi modal bantuan usaha untuk mengembangkan usahanya, mengais barang bekas yang menjadi mata pencahariannya sehari-hari.

Hal sama dirasakan Samidi, warga Dusun Klurak 01/04 Desa Gondang Winangun. Rumahnya berupa kayu berukuran 8x8 meter itu sejak Selasa (3/5/2016) kemarin mulai dibongkar, dibangun ulang dengan dinding bata permanen, dan atap berupa asbes.

Samidi terlihat gembira mengetahui rumahnya yang telah dihuni puluhan tahun mulai dibongkar. Samidi juga menitikkan air mata ketika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta Bupati Temanggung Bambang Sukarno memimpin bedah rumahnya. Ia tak bisa berkata apa-apa selain mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa.

“Ayo mulai, hitung bareng-bareng. Satu, dua, tiga...,” pinta Ganjar.

Pembongkaran dimulai dari menurunkan genteng. Tak beberapa lama, puluhan warga dibantu tenaga dari tentara berjibaku genteng atap rumah habis diturunkan.

Sama halnya dengan Temi, Samidi juga diberi dana untuk pengembangan modal usaha. Samidi tak henti-hentinya bersyukur pagi itu.

Kepala Bidang Kesejahteraan Rakyat Badan Perencanaan Daerah Jawa Tengah Harso Susilo mengatakan, bedah rumah merupakan satu dari sekian kebijakan pengentasan kemiskinan.

Dua rumah milik Temi dan Samidi itu bagian kecil dari 3.000 rumah yang akan dibedah tahun 2016 di berbagai wilayah di Jateng.

Tahun 2017, jumlah rumah yang dibedah bertambah banyak. Bappeda merencanakan membedah sekitar 30.000 rumah dengan anggaran masing-masing rumah Rp 10 juta.

“Tapi ini masih didata. Bedah rumah diutamakan di daerah yang tingkat kemiskinannya tinggi,” kata dia.

Bedah rumah merupakan salah satu instrumen pemerintah untuk memperbaiki hajat hidup manusia. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun minta agar jajaran di bawahnya terus memburu kondisi rumah reyot, agar taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik berkait rumah yang layak huni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com