Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAD Tak Tercapai, Ganjar Tuding Dewan Naikkan Target Sepihak

Kompas.com - 02/05/2016, 22:45 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com -  Pendapatan asli daerah (PAD) Jawa Tengah tahun 2015 tidak tercapai. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempunyai alasan mengenai tidak tercapainya target PAD tersebut. Ia menuding pihak dewan sengaja menaikkan target PAD secara sepihak.

"Target PAD tahun 2015 dinaikkan jadi Rp. 10,2 triliun, sementara realisasinya Rp 9 triliun," kata Ganjar, di sela dialog publik di Semarang, Senin (2/5/2016).

Perubahan target tersebut, membuat pihaknya merasa terbebani. Apalagi sebelum dinaikkan sepihak, target yang dicanangkan pada anggaran murni telah berhasil dicapai.

Persoalan PAD sebelumnya dikritik kalangan dewan yang tidak puas atas laporan pertanggungjawaban yang disampaikan Ganjar dalam sidang paripurna beberapa hari lalu.

Atas ketidakpuasan itu, dewan lalu membentuk panitia khusus laporan kinerja pertanggungjawaban (LKPJ). Menurut Ketua Pansus Fery Firmawan, masih banyak target yang belum tercapai selama Ganjar memimpin Jawa Tengah. Ia pun meminta ada kerja nyata yang lebih giat dari kalangan eksekutif.

Selain itu, ia juga mengkritik rencana Ganjar yang menurunkan target dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Jateng.

"Lebih baik kerja keras mengejar target RPJMD untuk kesejahteraan rakyat, jangan malah direvisi targetnya," ucap Fery.

"Target yang gagal juga harus disampaikan, sebagai bentuk pengawasan," tambah dia.

Ganjar sendiri tak mempermasalahkan kritik yang disampaikan. Ia hanya keberatan soal target PAD yang dinilai tidak realistis. Ganjar menuding dewan tidak fakir karena mengubah berdasar asumsi.

"Sebelum ada perubahan, realisasi pajak kendaraan saja baik 111 persen dari target. Target tidak tercapai karena dewan menaikkan target sendiri," ujar dia.

Terkait revisi penurunan target RPJMD dilakukan karena untuk menyesuaikan perekonomian global dan nasional yang masih melambat. Hal itulah yang dianggap menjadi alasan mengapa sejumlah target gagal dicanangkan.

"Target kemiskinan kita tidak tercapai, secara Nasional juga tidak tercapai, itu karena krisis perekonomian dunia," ucap mantan anggota DPR RI ini.

Pengamat ekonomi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Prof Andreas Lako mengatakan, tingkat kepuasan kinerja pemerintah di bawah Ganjar justru meningkat. Dari 455 indikator yang diteliti, hanya 11,8 persen yang belum terpenuhi.

"Target itu menurut meningkat. Kalau dihitung dengan angka akademik itu nilainya sudah A plus, dan pantas naik kelas," ujar Andreas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com