SEMARANG, KOMPAS.com - Pendapatan asli daerah (PAD) Jawa Tengah tahun 2015 tidak tercapai. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempunyai alasan mengenai tidak tercapainya target PAD tersebut. Ia menuding pihak dewan sengaja menaikkan target PAD secara sepihak.
"Target PAD tahun 2015 dinaikkan jadi Rp. 10,2 triliun, sementara realisasinya Rp 9 triliun," kata Ganjar, di sela dialog publik di Semarang, Senin (2/5/2016).
Perubahan target tersebut, membuat pihaknya merasa terbebani. Apalagi sebelum dinaikkan sepihak, target yang dicanangkan pada anggaran murni telah berhasil dicapai.
Persoalan PAD sebelumnya dikritik kalangan dewan yang tidak puas atas laporan pertanggungjawaban yang disampaikan Ganjar dalam sidang paripurna beberapa hari lalu.
Atas ketidakpuasan itu, dewan lalu membentuk panitia khusus laporan kinerja pertanggungjawaban (LKPJ). Menurut Ketua Pansus Fery Firmawan, masih banyak target yang belum tercapai selama Ganjar memimpin Jawa Tengah. Ia pun meminta ada kerja nyata yang lebih giat dari kalangan eksekutif.
Selain itu, ia juga mengkritik rencana Ganjar yang menurunkan target dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Jateng.
"Lebih baik kerja keras mengejar target RPJMD untuk kesejahteraan rakyat, jangan malah direvisi targetnya," ucap Fery.
"Target yang gagal juga harus disampaikan, sebagai bentuk pengawasan," tambah dia.
Ganjar sendiri tak mempermasalahkan kritik yang disampaikan. Ia hanya keberatan soal target PAD yang dinilai tidak realistis. Ganjar menuding dewan tidak fakir karena mengubah berdasar asumsi.
"Sebelum ada perubahan, realisasi pajak kendaraan saja baik 111 persen dari target. Target tidak tercapai karena dewan menaikkan target sendiri," ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.