NU Usulkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila

SURABAYA, KOMPAS.com — Nahdlatul Ulama (NU) melakukan kajian akademis yang menentukan 1 Juni adalah hari lahir Pancasila. Naskah akademis tersebut akan diusulkan kepada pemerintah agar ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.

"Sementara ini, hanya ada Hari Kesaktian Pancasila, sementara hari lahir belum pernah diperingati. NU punya naskah akademis untuk mengusulkan hari lahir Pancasila pada 1 Juni," kata salah satu Ketua Pengurus Besar NU, Saifullah Yusuf, Jumat (29/4/2016).

Dalam naskah akademis itu, kata Saifullah, di antaranya dijelaskan bahwa pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 adalah fakta sejarah yang tak dapat disangkal, dan Soekarno adalah penggali Pancasila.

Agar momentum kesejarahan itu tidak hilang, maka 1 Juni harus menjadi Hari Kelahiran Pancasila.

Naskah akademis itu, Sabtu (30/4/2016) besok, akan dibacakan pengurus PBNU di hadapan putri mantan Presiden Soekarno, Megawati Soekarnoputri, dalam apel akbar di Candra Wilwatikta, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Apel akan dihadiri 10.000 kader NU, dan sejumlah perwakilan organisasi masyarakat.

Dalam apel tersebut, kata Wakil Gubernur Jawa Timur ini, juga akan diteguhkan Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi inspirasi dunia pada era globalisasi.

"Pancasila terbukti mampu membawa ketenteraman di tengah warga Indonesia yang berbeda suku, agama, dan kepentingan," terangnya.