Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Tes DNA Benda yang Menyerupai Cula Badak Sitaan dari Penumpang

Kompas.com - 28/04/2016, 19:47 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Hasil laboratorium yang dilakukan untuk tes DNA benda yang menyerupai cula badak menunjukkan, belum ada indikasi mengungkapkan jika benda itu adalah cula badak.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Sustyo Iriyono mengungkapkan,  hasil ekstraksi Deoxyribose-Nucleic Acid (DNA) sempel EST-16-0007—001 yang diduga cula badak tidak berhasil digandakan dengan menggunakan pasangan primer spesifik untuk fragmen HVR terhadap jenis badak.

"Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa sampel yang digunakan tidak mengandung DNA jenis badak," ungkap Sulistyo, Kamis (28/4/2016).

Urutan nukleotida gen penyandi 125-rRNA menggunakan pasangan primer universal dari sampel EST-16-0007-001 juga tidak dapat digandakan. Hal ini, kata Sustyo, dapat disebabkan karena adanya campuran (kontaminasi) DNA dari spesies lain, sehingga perunutan DNA tidak bisa ditentukan.

Tes DNA tersebut dilakukan di laboratorium forensik Lembaga Biologi Molekuler Eijkman pada 24 Maret hingga 19 April 2016. Prosedur yang digunakan dalam tes tersebut menggunakan Genotipe spesies (genotyping) yang ditentukan mengunakan marka DNA mitokondria (mtDNA) pada fragmen HVR yang spesifik untuk jenis badak dan fragmen gen penyadi 12S rDNA terhadap sampel tersebut dengan mengunakan mesin ABI 3130xL Genetik analyzer.

Benda menyerupai cula badak tersebut merupakan barang sitaan milik penumpang di Bandara Supadio. Saat itu, tas milik penumpang tersebut ditemukan benda mencurigakan setelah melewati pemindai.

Petugas kemudian mengamankan benda yang dicurigai cula badak tersebut dan menyerahkan kepada BKSDA. (baca: Benda Menyerupai Cula Badak Disita di Bandara Supadio )

Sebelumnya, Program Manager WW Indonesia-Kalimantan Barat, Albertus Tjiu mengungkapkan, pihaknya harus melakukan kajian dan serangkaian tes untuk memastikan apakah benda tersebut adalah cula badak atau bukan.

Jika hasil tes DNA atas temuan barang tersebut memang merupakan cula badak itu, itu bisa menjadi titik terang adanya jejak Badak di Kalbar. Jenis badak yang ada di Indonesia diketahui hanya terdapat dua jenis, yaitu Badak Jawa dan Badak Sumatera.

Albertus menambahkan, WWF Indonesia pernah melakukan serangkaian survei Orangutan di Kalimantan Timur pada tahun 2013. Dalam survey tersebut, peneliti menemukan adanya jejak badak, dan ternyata jenis badak sumatera.

"Saat penelitian tersebut, ditemukan adanya jejak badak, dan setelah diteliti, ternyata badak sumatera," kata Albertus.

Berdasarkan identifikasi wilayah jelajah, badak yang ditemukan di daerah Kutai Barat tersebut masih berada dalam satu hamparan (landscape) dengan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com