Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Bima Ingin Bentuk Pansus Reklamasi Pantai Amahami

Kompas.com - 28/04/2016, 16:49 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com- DPRD Kota Bima berencana membentuk Panitia Khusus (Pansus), terkait reklamasi pantai di kawasan Amahami Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pembentukan pansus tersebut karena adanya penolakan dari masyarakat terhadap kegiatan reklamasi di seputar kawasan pantai Amahami, termasuk penimbunan laut untuk pembangunan pasar tradisional modern yang dibangun sejak tahun 2015.

Ketua Komisi III, Alfian Indrawirawan mengatakan, pihaknya akan membentuk Pansus Reklamasi Pantai tersebut dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan untuk menelusuri kelengkapan administrasi dan izin reklamasi untuk pengembangan kawasan Niu, Lawata, dan Amahami.

Sebelum Pansus dibentuk, Dewan akan membentuk tim untuk menelusuri kelengkapan administrasi dalam kegiatan reklamasi, termasuk Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) di lokasi pasar tradisional modern yang akan ditinjau oleh Presiden RI Joko Widodo, Jumat (29/4/2016) ini.

“Jika dalam hasil penelusuran tim itu ditemukan ada ketimpangan, maka sudah pasti kita akan mengambil sikap dengan membentuk Pansus,” kata Alfian kepada Kompas.com, Kamis (28/4/2016).

Alasan dibentuknya Pansus ini, kata Alfin, karena ada penolakan masyarakat terhadap kegiatan reklamasi tersebut.  Warga pun melakukan aksi demonstrasi di DPRD setempat. Mereka mendesak dewan agar menghentikan reklamasi.

“Memang benar, masyarakat sering protes ke DPRD, karena khawatir dampak negatif yang ditimbulkan akibat penimbunan laut. Dengan alasan itu, kami akan membentuk Pansus sebagai bentuk tindaklanjut dari aspirasi masyarakat,” ujar dia.

Sebenarnya, kata Alfian, pansus sudah lama direncanakan. Bahkan, setidaknya ada 5 fraksi DPR yang mengajukan surat permohonan Pansus kepada Ketua Dewan.

“Dari awal kami sudah sepakat membentuk Pansus. Tapi hal itu tidak semudah membalik telapak tangan, semua harus melalui beberapa proses dan tahapan. Tapi yang paling penting, Pansus itu harus ada izin dari pimpinan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com