Menjadi tukang sampah dan hidup kekurangan membuat Fakhrur dan istrinya Fita Wulandari menjadi kreatif. Sampah yang dihimpunnya dari rumah warga tidak semuanya dibuang.
Melainkan, sampah yang bisa didaur ulang disisihkan. Di antara sampah yang biasanya disisihkan adalah sampah plastik. Selain itu juga sampah rongsokan. Untuk sampah rongsokan dijual kepada pengepul. Sedangkan untuk sampah plastik di daur ulang menjadi tas.
"Istri saya yang membuat tasnya," ucapnya.
Hasilnya cukup banyak. Untuk tas ukuran 10 cm x 5 cm ia jual dengan harga Rp 60.000. Sedangkan untuk ukuran diatasnya dijual dengan harga 150.000. Namun pemasarannya masih terbatas.
Tas hasil kreasinya itu hanya dipasarkan ke tetangga-tetangganya. Membuatnya juga tidak mudah. Butuh waktu 10 hari untuk menyelesaikan satu unit tas.
"Biasanya 10 hari baru selesai. Yang sulit menjahitnya itu," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.