Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Keluarga Sambut Kepulangan Royke yang Lolos dari Sergapan Abu Sayyaf

Kompas.com - 25/04/2016, 07:33 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com — Royke Frans Montolalu, korban selamat dalam pembajakan kapal tunda TB Henry oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf, akhirnya tiba di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (24/4/2016) pukul 23.32 Wita.

Royke tiba dengan pesawat Lion Air JT-730 setelah melewati penerbangan dari Jakarta dan transit di Balikpapan.

Kedatangan Royke disambut oleh ibu, istri, serta anak perempuannya paling kecil dengan pelukan haru penuh linangan air mata. Saat tiba, Royke memeluk erat tubuh keluarganya berulang kali.

"Saya bersyukur bisa selamat berkumpul dengan keluarga semuanya di sini," ujar Royke.

Menurut Royke, dia bersama keempat orang temannya sesama anak buah kapal (ABK) TB Hendry bisa selamat karena mereka berkumpul di bagian belakang kapal tunda.

"Kita kumpul di belakang sama-sama, yang duluan saja yang ditangkap sama Abu Sayyaf," kata Royke.

Mereka berhasil melarikan diri dengan tongkang mereka dari sergapan Abu Sayyaf dan diselamatkan oleh Angkatan Laut Malaysia.

Royke berharap teman-temannya bisa selamat, terutama salah seorang rekannya yang terkena tembak.

Ibu Royke, Kornelis Pangemanan, mengaku bahagia atas kepulangan anaknya sehingga bisa bertemu kembali dengan keluarga.

"Senang sekali campur dengan sedih, selamat bisa bertemu dengan orangtua, istri, dan anaknya," kata Kornelis.

Pembajakan itu terjadi pada 15 April 2016. Pembajak menahan dua kapal berbendera Indonesia, yakni kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi, yang sedang dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Indonesia.

Pada insiden tersebut, satu orang tertembak dan lima orang selamat. Adapun empat orang lainnya dibawa oleh kelompok Abu Sayyaf.

Setelah ditangani oleh otoritas Malaysia, korban yang selamat dipulangkan ke Indonesia, Minggu kemarin.

Sementara itu, belum ada informasi lanjut dari penyanderaan 10 anak buah KM Brahma 12 oleh Abu Sayyaf.

Sam Barahama, kakak dari nakhoda KM Brahma 12, Peter Barahama, saat dihubungi mengaku belum mengetahui perkembangan kondisi adiknya yang disandera.

"Perusahaan belum memberikan kabar apa pun hingga saat ini," ujar Sam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com