Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Terlilit Utang Koperasi, Tukang Ojek Tewas Gantung Diri

Kompas.com - 21/04/2016, 15:36 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Seorang tukang ojek bernama Frangki Ayal mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di pohon cengkeh di belakang rumahnya.

Pria berusia 20 tahun ini ditemukan sudah tidak bernyawa saat pertama kali ditemukan oleh seorang saudara perempuannya saat hendak membuat tongkat pramuka di belakang rumahnya, pada Rabu (20/4/2016) petang.

Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena terbelit utang sebesar Rp 5 juta di sebuah koperasi sinpan pinjam yang beroperasi di wilayah tersebut.

Sin Hehanussa, tante korban mengatakan korban sudah tidak kelihatan di rumah sejak Minggu (17/4/2016) lalu. Sin mengaku jika keponakannya itu memang sedang berutang di salah satu koperasi sebesar Rp 5 juta.

“Korban punya utang di koperasi sebesar Rp 5 juta namun yang baru dibayar Rp 100.000,” kata Sin, Kamis (21/4/2016).

Menurut dia, pihak keluarga sempat kaget dan merasa sangat kehilangan saat mengetahui korban ditemukan meninggal dunia dengan cara seperti itu.

“Adik perempuannya yang pertama kali menemukan saat mau bikin tongkat pramuka. Dia lalu menyampaikan kepada kami dan setelah itu kami datangi lokasi. Setelah itu dilaporkan ke polisi,” ujarnya.

Sementara itu, pamannya, Pieter Ayal, menuturkan, sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat menemui kekasihnya. Setelah pertemuan itu, korban langsung pergi dan kemudian ditemukan sudah meninggal dunia.

”Saat itu korban bertanya kepada kekasihnya itu jika dia meninggal dunia apakah kekasihnya itu akan menangis atau tidak,” ujar Pieter.

Kepala Polsek Saparua AKP Markus Sallo membenarkan insiden tersebut. Menurut dia, saat ditemukan, jasad korban sudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap.

”Korban bunuh diri dengan cara mengikat tali nilon di lehernya. Dia tergantung setinggi 15 meter dari atas pohon cengkeh,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com