Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Resah karena Kriminalitas di Jalan RA Kartini Surabaya

Kompas.com - 19/04/2016, 22:42 WIB

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS – Satu bulan terakhir, angka kriminalitas berupa penjambretan dan pencurian dengan memecah kaca mobil mengalami peningkatan di Surabaya, Jawa Tumur.

Untuk mengurangi keresahan warga, jajaran Polrestabes Surabaya diminta lebih tegas menindak pelaku kejahatan.

Tempat kejadian perkara (TKP) akhir-akhir ini paling sering di Jalan RA Kartini. Warga mengaku kawasan ini rawan aksi kriminal penjambretan karena menjelang malam relatif sepi dan minimnya penerangan jalan.

Warga yang tinggal di wilayah Kelurahan dr Soetomo, Kecamatan Tegalsari, menyebutkan, hampir setiap hari pagi dan sore, ada aksi penjambretan di kawasan terdekat, Jalan RA Kartini atau jalan lain di sekitarnya.

Banyaknya perempatan di kawasan ini juga memudahkan pelaku kejahatan melarikan diri dengan kendaraan sepeda motor berkecepatan tinggi.

Menurut Priyanto (35), warga Kartini Tegal yang ditemui Selasa (19/4/2016), gejala ini sudah berlangsung lama. Penyebabnya, Jalan RA Kartini sering dijadikan rute pelarian kendaraan sepeda motor penjambret karena memang tidak ada hambatan.

"Jam 9 pagi saja di jalan ini sudah sepi, setelah anak sekolah dan karyawan berangkat. Biasanya sasaran penjambretan ibu-ibu yang menggunakan sepeda motor dan membawa tas tangan yang diletakkan di bahu. Penjambret mengincar tas perempuan berisi barang-barang berharga, minmal dompet dan telepon seluler," katanya.

Hadi (60), warga Kartini Tegal menjelaskan, sore dan malam sekitar pukul 20.00 WIB, kondisi wilayah ini juga sepi. Kondisi itu terjadi di segitiga Jalan Diponegoro, Kartini dan Imam Bonjol. Kawasan tersebut seperti daerah Kebayoran Lama di Jakarta, yang dipenuhi rumah besar dan berpagar tinggi.

Meski ada penerangan jalan, umumnya jalan tertutup rimbunnya pepohonan. Lantaran tidak ada lalu lalang orang berjalan kaki, pedagang kaki lima yang sempat tumbuh pada tahun-tahun lalu menutup usahanya.

"Sebenarnya dulu waktu masih ada kaki lima, jambret mengendur. Pernah ada penjambret yang terjebak di Jalan Imam Bonjol yang pada jam tertentu ditutup pagar. Namun, hanya sekali itu saja kejadian itu. Selebihnya, jambret selalu sukses menjalankan aksinya. Polisi ada, namun hanya lewat saja. Kalau ada pos polisi mungkin akan membuat penjambret menghindar," kata Eko (30).

Pada Senin (18/4/2016) kemarin, dalam sehari ada dua kejadian di Jalan RA Kartini. Pada Senin dini hari, wartawan Tabloid Bola, Rizal, menjadi korban jambret. Tas berisi uang Rp 4 juta dan tiga telepon seluler miliknya dibawa kabur pelaku.

Sore harinya, bapak-anak Wilson Unggul Pasaribu (59) dan Sonia Aprillia Geofanny (22), warga Jalan Kalibutuh, menjadi korban penjambretan di jalan yang sama. Keduanya tewas setelah menabrak taman pembatas jalan.

Menurut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Matanette, selain penjambretan, kejahatan lainnya berupa pencurian dengan modus membuka paksa pintu mobil milik korban oleh pelaku.

Jam rawan terjadi aksi pencurian rata-rata berlangsung pukul 16.00-21.00 WIB diikuti pukul 22.00-24.00 WIB. Khusus di kawawan perumahan, kejahatan sering terjadi pada pukul 08.00-12.00 WIB dan 12.00-15.00 WIB.

Menurut kriminolog dari Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya, Kristoforus L Kleden, tindakan kejahatan yang semakin marak di Surabaya juga tidak terlepas dari sikap warga yang kurang mengamankan diri saat bepergian. Misalnya, saat mengendarai sepeda motor, tas berisi barang berharga ditempatkan di pundak, sehingga memudahkan pelaku kejahatan saat beraksi.

Kendati demikian, kata Kristoforus, untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warga, polisi harus semakin gencar melakukan patroli, terutama di wilayah yang sepi dan penerangan kurang. Kehadiran polisi di lokasi tertentu terutama pada malam hari, bisa mengurangi niat penjahat untuk beraksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com