Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Silakan Buang Rp 21 Triliun...

Kompas.com - 14/04/2016, 19:09 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengingatkan, agar kabupaten/kota di daerah tersebut mengajukan permintaan bantuan berdasarkan skal prioritas. Hal itu karena alokasi bantuan yang disediakan jauh lebih kecil dibanding usulan yang disampaikan.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini usulan dari kabupaten/kota sebanyak 13.000 proposal dengan total dana mencapai Rp 23,4 triliun.

"Usulan warga itu Rp 23 triliun, tapi Bankeu cuma ada Rp 2 triliun. Silakan buang Rp 21 triliun, tapi dengan yang cara demokratis," kata Ganjar, di sela musrembang di Wonogiri, Kamis (14/4/2016).

Lantaran jumlah bantuan terbatas itulah, dia minta agar skala program priotas diunggulkan untuk mendapat bantuan. Namun demikian, ia tetap ingin agar 35 kabupaten dan kota di Jateng bisa mendapatkan dana bantuan.

"Saya mohon ketika mutuskan yang proporsional. Jangan ada daerah yang dapat banyak, dan daerah kecil. Dana harus merata, atur skala prioritasnya," tambahnya.

Semua usulan yang masuk melalui Musrembang, tambah dia, akan disaring serta dilakukan verifikasi ulang sesuai anggaran yang dimiliki Pemprov Jateng.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Urip Sihabudin, fokus bantuan keuangan yang hendak disampaikan diarahkan pada pengentasan masalah pangan, energi terbarukan, dan penanggulangan kemiskinan.

Tujuan akhir dari bantuan untuk menjadikan wilayah menjadi mandiri.

Skala prioritas yang diberikan meliputi peningkatan produktivitas kedelai, peningkatan jaringan irigasi, pemberdayaan nelayan, petani, pelaku UMKM, dan infrastruktur pendukung pariwisata.

Jateng sendiri saat ini berusaha mengurangi angka kemiskinan. Dari 33 juta penduduk Jateng, 4,5 juta warga diantaranya kategori miskin, 860.000 warga di antaranya masih pengangguran.

Kemiskinan juga disumbang banyaknya rumah tidak layak huni (RTLH). Di eks wilayah Surakarta saja setidaknya ada 76.165 rumah yang tak layak. Sementara rumah tangga yang belum tersentuh listrik sebanyak 10.736. 

baca juga: Ganjar: Kaki Kartini Kendeng Disemen, Siapa yang Desain Ya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com