Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riangnya Anak Berkebutuhan Khusus Bermain Bola...

Kompas.com - 13/04/2016, 16:47 WIB
Andi Hartik

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Sejumlah anak berkebutuhan khusus berbaur menjalani olahraga dalam Festival Olahraga Inklusi Berbasis Kecakapan Hidup di Stadion Untung Suropati, Kota Pasuruan, Rabu (13/4/2016).

Mereka tampak asyik memainkan bola meskipun sebenarnya ada sekat yang cukup jauh antara anak berkebutuhan khusus itu dengan anak-anak yang normal lainnya.

Sholehah (10), anak tuna daksa yang saat ini duduk di kelas 2 pada Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Kota Pasuruan mengaku senang bisa bermain bola dan berbaur bersama anak lainnya yang normal.

"Senang sekali bisa ikut olahraga di sini," katanya.

Meski memiliki cacat fisik, ia mengaku sering berolahraga di rumahnya yang ada di Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.

Tidak hanya Sholehah. Ada 30 anak berkebutuhan khusus lainnya yang ikut berbaur di lapangan hijau bersama 300 anak lainnya.

Ada 13 jenis olahraga yang dimainkan anak-anak tersebut. ketigabelas jenis olahraga itu menggunakan bola sebagai sarananya.

Perwakilan dari FC Barcelona Foundation, Bruno Ramos yang hadir pada kesempatan itu mengaku mendukung kegiatan tersebut. Sebab, olahraga dianggap sebagai sarana yang efektif untuk menjaga kecakapan anak. Terutama bagi anak berkebutuhan khusus.

"Olahraga secara keseluruhan kami melihat sebagai sarana efektif memperkuat kecakapan anak. Melalui olahraga bisa menghilangkan sekat-sekat yang ada pada anak," jelasnya.

Bruno mengatakan, satu dari 11 anak di dunia mengalami putus sekolah. Sementara untuk di Indonesia, banyaknya anak putus sekolah itu disebabkan karena cacat fisik atau berkebutuhan khusus.

"Untuk mengatasi masalah tersebut, kita ada program pendidikan inklusi," jelasnya.

KOMPAS.com / Andi Hartik Sejumlah anak berkebutuhan khusus saat bermain permainan Dragon Ball di Stadion Untung Suropati, Kota Pasuruan, Rabu (13/4/2016)
Program yang diberi nama one in eleven itu dilaksanakan di tiga negara sebagai pilot project, yakni Indonesia, Nepal, dan Banglades.

Jika di tiga negera ini sukses, program one in eleven  akan diperluas ke negara lain.

"Ada kemitraan global antara FC Barcelona dan lembaga di bawah Qatar Foundation dengan Unicef untuk memperbaiki kehidupan anak-anak di Indonesia," ungkapnya.

Wali Kota Pasuruan, Setiyono mengaku bangga bisa kedatangan tamu perwakilan dari tim Unicef. Ke depan, pihaknya mengaku akan lebih mengembangkan kegiatan olahraga bagi anak berkebutuhan khusus.

"Biasanya memang ada program olahraga. Tapi biasanya di lapangan terdekat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com