Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertangkap Simpan Sabu-Sabu Seberat 3,4 Kg, Oknum Polisi Terancam Hukuman Mati

Kompas.com - 09/04/2016, 11:15 WIB
Junaedi

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com - Brigadir Polisi Supardi, oknum polisi yang bertugas di Unit Reserse dan Kriminal Polsek Baranti Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, diamankan ke Mapolres Pinrang, Jumat (8/4/2016).

Supardi diketahui menyimpang sabu-sabu seberat 3,4 kilogram yang disembunyikan di lemari pakaian dan di gudang belakang rumahnya. Dengan kepala tertutup dan tangan terborgol, Supardi dibawa belasan petugas polisi yang dipimpin langsung Kapolres Pinrang, AKBP Adri Irniadi.

Supardi dibawa ke Mapolres Pinrang, tak lama setelah petugas menggeledah kediamannya di Kampung Kanni Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang. Dalam penggerebekan tersebut polisi berhasil menemukan barang bukti yang disimpan di dua tempat berbeda.

Dari lemari pakaian tersangka, petugas menemukan 400 gram sabu-sabu kristal yang dikemas dalam 8 kemasan ukuran 50 gram.

Penggeledahan yang dilakukan petugas hingga ke gudang belakang rumah tersangka kembali menemukan 3 bungkus sabu-sabu, masing-masing berisi satu kilogram dalam setiap kemasan.

Saat kediamannya digeledah, oknum polisi yang berpangkat brigadir itu tengah mengikuti Pendidikan Kejuruan Bagian Reserse dan Kriminal di Sekolah Kepolisian Segara Batua, Makassar.

Kapolres Pinrang, AKBP Adri Irniadi mengatakan Supardi ditangkap berdasarkan laporan pengaduan masyarakat.

Kompas.com Seorang oknum polisi berpangkat Brigadir yang seharui-hari bertugas di polsek Baranti SAidrap sulawesi selatan ditangkap petugas polres Pinrang di kediamanya di kampong Baranti kecamatan Paleteang Pinrang, karena menyimpan sabu-sabu seberat 3,4 kilogram.
Namun Kapolres belum memberi keterangan asal-usul pasokan sabu-sabu bernilai miliaran rupiah tersebut. “Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan 3,4 kilogram sabu-sabu di dua lokasi berbeda,“ ujar Adri.

Tersangka akan dijerat dengan Pasal 114 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com