"Kalau Hujan, Kelas Sering Bocor, Takut Juga kalau Atapnya Roboh"

SUKABUMI, KOMPAS.com - Proses kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Ciganda, Sukabumi, Jawa Barat terganggu bangunan yang mulai rusak. Bahkan bila hujan deras pada pagi atau siang hari terpaksa para siswanya dipulangkan untuk belajar di rumah.

Annisa (10) mengaku khawatir dengan kondisi bangunan kelasnya. Mereka takut sewaktu-waktu atap kelasnya ambruk saat mereka sedang belajar.

"Ya atapnya takut roboh, nanti ketimpa. Sekarang saja kalau hujan sering bocor, jadi belajarnya sering terganggu," kata Annisa (10), siswa kelas 4, kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2016).

Bangunan SD yang rusak itu berlokasi di Jalan Tugu Kilometer 3, Desa Semplak, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. Bangunan mulai rusak setahun lalu.

Kerusakan terutama terjadi pada blok bangunan untuk ruang kelas 4 A, 4 B dan kelas 1. Padahal bangunan tersebut direnovasi pada tahun 2009-2010.

"Kerusakannya dirasakan sudah setahun lalu, dan kami sudah melaporkan ke UPTD Dinas Pendidikan. Namun kemarin saat ada gempa Garut bangunan rusak terlihat semakin parah," kata Kepala SDN Ciganda, Muhamad Yusuf, sambil menunjukkan bangunan rusak.

Yusuf khawatir, bila dibiarkan terus tanpa ada perbaikan segera, bagian atapnya akan ambruk. Dia membenarkan bahwa ruang kelas kerap bocor saat hujan turun. Hujan pada pagi hari  tentu mengganggu proses kegiatan belajar mengajar.

"Ruangan kelas pada bocor, bila turun hujan. Dampaknya proses KBM terganggu, para siswa harus menggeser-geser meja kursinya untuk menghindar dari bocor," ungkapnya.