Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Tembakan Warnai Pembubaran Acara "Lady Fast" di Yogyakarta

Kompas.com - 03/04/2016, 20:13 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian bersama sejumlah organisasi massa yang mengatasnamakan Islam membubarkan acara Lady Fast 2016 di ruang komunitas seni Survive Garage, Bugisan, Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (2/4/2016) malam.

Kapolsek Kasihan, Kompol Suwandi, yang datang di lokasi menyatakan, acara Lady Fast 2016 dibubarkan karena tidak memiliki izin, dan mengganggu kenyamanan masyarakat mengingat acara tersebut ada permainan musiknya.

“Tidak pernah izin, dia main musik, mengekspresikan seninya dan tidak pernah melakukan izin,” kata Suwandi.

Dalam pembubaran acara itu, Suwandi mengaku bersama-sama dengan Polres Bantul serta ormas Forum Umat Islam (FUI) dan Front Jihad Islam.

“Ada dari FUI dan FJI juga ada dari beberapa ormas yang lain, tujuannya untuk memberantas hal-hal yang tidak baik di wilayah ini,” katanya.

“Ini upaya kita kebetulan bersama-sama ada Polsek, Polres datang ke sini untuk menghentikan kegiatan mereka. Kebetulan rekan-rekan dari ormas yang lain bersamaan datang ke sini,” katanya.

Suara tembakan

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, terdapat satu suara tembakan ketika pihak penyelenggara sedang menjelaskan kepada polisi dan ormas yang ingin membubarkan acara Lady Fast 2016.

Yaya Ulya, wartawan Yogyakarta yang berada di lokasi kejadian, melaporkan terdapat beberapa orang yang menggunakan atribut ormas Forum Umat Islam (FUI) DIY. Mereka beberapa kali meneriakkan kalimat takbir.

"Polisi dan massa yang ada saat itu berusaha membuka paksa pintu, mereka berusaha mendobrak hingga terbuka. Setelah pintu berhasil didobrak, beberapa orang yang ada di dalam studio dibawa polisi ke Polsek Kasihan, Bantul. Sementara massa yang berkumpul di luar studio terus meneriakkan takbir beberapa kali," kata Yaya.

Tudingan komunis

Pihak penyelenggara Lady Fast 2016 menyatakan massa yang menyerbu melontarkan tudingan bahwa peserta acara adalah komunis.

Bahkan, ketika massa mendobrak pintu Survive Garage, mereka membawa kamera video dan menyoroti para perempuan di dalam rumah.

Ketika seorang peserta meminta agar mereka tidak mengambil gambar mengingat ada anak-anak yang ketakutan, salah satu penyerbu merespons dengan kalimat, "Mbak kamu maunya adu argumen atau debat? Kamu maunya apa? Kamu ini perempuan loh, gampang aku tonjok," ujarnya seraya mengulurkan tinju ke wajah peserta perempuan tersebut.

Pramilla Deva, selaku penanggung jawab acara Lady Fast 2016 mengaku tidak tahu motif penyerbuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com