Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa, Mahasiswa Bentrok dengan Satpol PP di Balai Kota Sukabumi

Kompas.com - 31/03/2016, 17:36 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Belasan mahasiswa tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi dikabarkan bentrok dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi di depan Balai Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (31/3/2016).

Bahkan salah seorang mahasiswa sempat diseret yang diduga oleh sejumlah anggota Satpol PP hingga mengalami cedera. Cedera yang dialaminya di antaranya luka lebam pada tangan kiri dan kanan serta pelipis mata sebelah kanan.

Peristiwa tersebut terjadi saat belasan aktivis IMM Sukabumi hendak mempertanyakan pencabutan sejumlah bendera IMM dan Muhammadiyah yang dipasang di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah (UMMI) Sukabumi di Jalan R Syamsudin.

Rencananya, Jumat (1/4/2016) besok akan digelar Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah Sukabumi di kampus UMMI Kota Sukabumi. Sejak semalam, sejumlah bendera organisasi kemahasiswaan itu dipasang di sejumlah lokasi.

"Awalnya kami ingin menanyakan pencabutan bendera yang dilakukan Satpol PP. Katanya perintah wali kota, makanya kami mendatangi ke balai kota," kata Ketua IMM Sukabumi, Yandra Utama Santosa kepada Kompas.com seusai membuat visum di RSUD R Syamsudin, Kamis (31/3/2016).

Menurut Yandra, aksi yang dilakukan ini sebatas reaksi untuk mengklarifikasi pencabutan bendera. Hanya saja, saat di Balai Kota Sukabumi ada pegawai pemkot yang menyampaikan informasi bahwa Wali Kota Mohamad Muraz sedang ke Bandung.

Karena tidak bisa menemui kepala daerah, akhirnya para mahasiswa menunggu di depan balai kota.

"Rencananya kami akan menunggu kedatangan Pak Wali di depan balai kota, namun saat kami sedang meneriakkan yel yel, ada pegawai yang memprovokasi untuk menangkap kami. Dan, saat itu ada sejumlah anggota Satpol PP menyeret saya dan akhirnya chaos," imbuh Yandra didampingi para mahasiswa lainnya.

Para mahasiswa tergabung IMM Sukabumi melaporkan tindakan kekerasan yang diduga dilakukan sejumlah anggota Satpol PP Kota Sukabumi ke Polres Sukabumi Kota. Korban atas nama Yandra yang mengalami cedera pun sudah membuat visum di RSUD R Syamsudin.

Sementara itu, Assisten Daerah (Asda) I Pemkot Sukabumi, Andri Setiawan mengaku tidak mengetahui akan ada pengunjuk rasa dari mahasiswa yang datang ke Balai Kota Sukabumi. Para mahasiswa itu menanyakan pencabutan bendera oleh Satpol PP.

"Awalnya tidak tahu ada demo, tahu-tahu ramai di depan Balai Kota. Terus mereka menanyakan pengambilan bendera oleh Satpol PP karena tidak ada konfirmasi dulu. Padahal kami telah memberikan peringatan agar (bendera) dicabut terus diambil oleh Satpol PP untuk diambil oleh mahasiswa di kantornya," kata Andri kepada wartawan.

Menurut Andri, pihaknya tidak mendapat laporan akan ada aksi unjuk rasa di Balai Kota Sukabumi.

"Aksi para mahasiswa tersebut tidak mengantongi perizinan untuk unjuk rasa, makanya kami terpaksa membubarkan mereka," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com