Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Banyak Plastik Kecil, Berarti Ada Bandar Narkoba di Dalam Lapas"

Kompas.com - 28/03/2016, 21:38 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — Tim gabungan yang terdiri atas perwakilan dari Polres Binjai, Detasemen A Brimob Polda Sumut, BNN Kota Binjai, dan Pemkot Binjai melakukan razia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Binjai di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin (28/3/2016).

Razia itu merupakan tindak lanjut dari informasi yang berkembang bahwa lapas yang dihuni 770 napi dan 278 tahanan itu menjadi lokasi peredaran narkoba.

Dalam razia itu, petugas menemukan 31 butir ekstasi, enam bungkus ganja, 16 alat isap sabu, 2,46 gram dan 11 bungkus kecil sabu, dua timbangan, tujuh pipa kaca, 113 ponsel, satu proyektor mini, 30 charger ponsel, satu monitor LCD, berbagai alat judi dadu, dan buku tafsir mimpi.

Kapolres Binjai AKBP Mulya Hakim Solichin mengatakan, barang bukti yang disita menunjukkan tingginya peredaran narkoba di dalam lapas.

"Banyak barang bukti narkoba dan barang lain yang tidak lazim membuat kami harus terus melakukan razia. Aktivitas ini berkaitan dengan adanya peredaran dari luar yang masuk ke lapas ataupun sebaliknya. Berdasarkan tes urine kepada 233 orang, 79 orang positif narkoba. Ini akan menjadi atensi kita," kata AKBP Mulya.

Kepala Lapas Binjai, I Made Darma Jaya, merasa kecolongan dengan banyaknya temuan pada razia ini. Padahal, setiap hari, pihaknya memeriksa dan menggeledah semua warga binaan.

Pihaknya akan memperketat penjagaan dan memeriksa setiap barang yang masuk ke lapas, baik dari pengunjung maupun pegawai lapas.

"Kami juga akan melakukan tes urine kepada para pegawai lapas dan tahanan," katanya.

Sementara itu, Kepala BNN Binjai AKBP Safwan Khayat menyatakan, semua temuan pada razia ini akan ditindaklanjuti.

"Tidak akan berhenti di sini. Karena banyak plastik kecil, berarti ada bandarnya. Namun, kami buktikan dulu. Kami sedang mencari data, minimal mulai dari semua ponsel yang kami sita," kata Safwan.

Dalam razia ini, para wartawan tidak diizinkan untuk melakukan peliputan karena alasan antisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Jangan sampai mereka protes karena tidak semua bisa dipublikasikan. Agar kondusif, tidak ada yang kami tutupi. Terima kasih, ya," ucap AKBP Mulya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com