Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semoga Santoso Cepat Ditangkap agar Warga Bisa Berkebun dengan Tenang"

Kompas.com - 28/03/2016, 13:10 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Ratusan kepala keluarga yang tinggal di sepuluh desa di tiga kecamatan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, tidak bisa melakukan aktivitas bertani dan berkebun karena takut dengan ancaman kelompok teroris pimpinan Santoso.

Akibatnya, warga setempat yang berprofesi sebagai petani kebun terpaksa menganggur dan berusaha mencari kerja sampingan untuk menghidupi keluarga mereka.

Berdasarkan data pemerintah Desa Rompo, Kecamatan Lore Tengah, sedikitnya sepuluh desa yang berada di wilayah pegunungan lokasi perburuan kelompok Santoso mulai kekurangan bahan makanan dalam sebulan terakhir.

Kesepuluh desa yang warganya tidak berani beraktivitas di kebun ataupun sawah karena berbatasan dengan hutan, masing-masing Desa Rompo, Torire, Bariri, Baleura, Hangira, Tempe dan Doda di Kecamatan Lore Tengah. Desa lainnya berada di Kecamatan Lore Peore, yaitu Desa Watutau,Talabaso dan Betue.

Saripi Tindai (56), warga Desa Rompo, Kecamatan Lore Tengah, mengeluhkan lambannya penuntasan kelompok Santoso di wilayah tersebut sehingga warga merasa ketakutan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Saripi menilai, jika persoalan ini terus berlanjut dan tidak membuahkan hasil, ada kemungkinan, seluruh warga yang tinggal di sepuluh desa itu terancam kelaparan.

"Kalau begini terus pasti banyak warga yang akan kekurangan makanan. Untuk berkebun saja kita harus dibatasi. Saya berharap semoga Santoso bisa cepat ditangkap agar warga kembali bisa berkebun dengan tenang," harapnya.

Kepala Desa Rompo, Geleo Pasaragih (40), yang ditemui, Minggu (27/3/2016), mengaku dalam sebulan terakhir warga setempat diimbau oleh aparat keamanan TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Tinombala 2016 untuk tidak melakukan aktivitas bertani serta berkebun di sekitar lokasi perburuan kelompok Santoso.

Menurut dia, imbauan untuk membatasi aktivitas para warga untuk bertani tentunya sangat berdampak pada perekonomian warga setempat yang mulai mengeluhkan naiknya sejumlah harga kebutuhan sembako.

"Tidak ada larangan berkebun. Yang ada itu adalah imbauan kepada warga dari petugas untuk sementara waktu tidak beraktivitas jauh dari rumah dengan alasan gangguan keamanan dari kelompok teroris," ungkap Geleo.

Namun demikian, kepala Geleo menilai bila keadaan ini terus berlarut-larut dikuatirkan akan berdampak pada perekonomian masyarakat serta ketersediaan bahan makanan setiap keluarga di desa itu.

Mereka berharap agar pelaksanaan Operasi Tinombala 2016 tersebut dapat segera menuntaskan perburuan kelompok teroris itu demi mengembalikan rasa aman masyarakat sehingga roda perekonomian warga kembali normal seperti sebelumnya.


(Baca juga: Terduga Anggota Kelompok Santoso Ditangkap di Poso dalam Kondisi Kelaparan)

 

Kompas TV 2 Anggota Kelompok Santoso Tewas Ditembak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com