KOMPAS.com - Setiap rangkaian perayaan Paskah, umat di Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu menggelar pawai yang sudah rutin dilakukan bertahun-tahun. Pawai ini terbilang unik dan sudah mendatangkan banyak wisatawan.
Ada dua pawai yang menjadi bagian dari prosesi religi yang sudah mendapat perhatian luas. Kedua pawai itu adalah prosesi Semana Santa di Larantuka, Flores Timur, yang dilakukan setiap Jumat Agung, dan Pawai Paskah di Kota Kupang yang biasa dilakukan setelah perayaan Paskah.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat mendukung ritual pawai Paskah yang rutin digelar Badan Pengurus (BP) Pemuda Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) itu dijadikan ikon wisata nasional.
"Kami akan sangat mendukungnya menjadikan pawai itu sebagai ikon wisata nasional, apalagi rutinitas tahunan yang sudah dilakukan selama 19 tahun itu sangat menyedot perhatian masyarakat luas," kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Welly Rohimone kepada Antara di Kupang, Minggu (27/3/2016).
Pawai Paskah mengemban misi mulia sehingga perlu didukung oleh seluruh komponen masyarakat yang ada di NTT, khususnya Kota Kupang. Namun, prosesi tersebut diharapkan mampu menyampaikan pesan religius dalam iman kekristenan.
"Tidak bermaksud bahwa Pawai Paskah yang selama ini dilakukan belum baik. Akan tetapi, haruslah dikemas dengan lebih baik lagi agar pesan-pesan yang disampaikan pada Pawai Paskah lebih bermakna religius, bukan sebagai ajang hura-hura," kata Welly.
Welly mengatakan bahwa Pawai Paskah di Kupang perlu dievaluasi dan dibenahi dengan baik. Terutama dengan mengemas tampilan prosesi dimaksud agar membawa makna bagi umat kristiani dan masyarakat Kota Kupang pada umumnya sehingga impian agar Pawai Paskah menjadi ikon wisata nasional dapat terealisasi.
"Kalau kemasan yang ditampilkan menarik dan bermakna, kita percaya ini bisa menjadi ikon pariwisata nasional, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk menjadi ikon wisata internasional," ujarnya.
Dia berpendapat bahwa durasi waktu yang diperlukan untuk proses persiapan perlu diperpanjang sehingga persiapan yang dilakukan benar-benar mantap.
Selain itu, kata dia, koordinasi dengan berbagai komponen masyarakat perlu ditingkatkan lagi sehingga semuanya dapat terlibat aktif dalam menyukseskan Pawai Paskah.
Ketua Badan Pengurus (BP) Pemuda Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Winston Rondo mengatakan bahwa organisasi kepemudaan Kristen itu terus memperkaya aneka acara sebagai bagian dari rangkaian Pawai Paskah 2016.
Sejumlah acara itu, antara lain lokakarya, malam refleksi, dan prosesi kemenangan paskah, aksi sosial jemaat, dan aksi bangun gereja di kampung.
Selain itu, dibuat taman baca di kampung, aksi sosial penghijauan, serta donor darah dan juga pemutaran film dan diskusi tematis tentang krisis aktual.
"Ini kita kemas selama acara Paskah pada bulan Februari hingga puncaknya saat Pawai Paskah pada tanggal 28 Maret. Kita berterima kasih kepada pendahulu yang sudah melatak dasar yang kuat sehingga 15 tahun ini sudah dirawat dengan baik oleh pemuda GMIT," kata Winston, seperti dikutip dari Antara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.