Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antraks Menyebar Luas hingga ke Sulbar, Warga Diminta Lapor jika Temukan Gejala

Kompas.com - 19/03/2016, 17:16 WIB
Junaedi

Penulis

MANDAR, KOMPAS.com — Penyakit antraks yang kali pertama menyerang puluhan sapi dan kerbau di Pinrang, Sulawesi Selatan, kini merebak luas hingga ke Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang menyerang sejak Februari lalu.

Untuk mengatasi penyebaran penyakit kepada hewan lain, pemerintah setempat kini mengisolasi lokasi yang terjangkit antraks agar tidak ada hewan yang dibawa keluar atau dimasukkan sebelum ada surat edaran bebas antraks yang dikeluarkan pemerintah.

Jumat (18/3/2016) kemarin, dua kambing milik warga di Dusun Gattungan, Desa Gattungan, Kecamatan Campalagian, kembali ditemukan mati mendadak. Dua hari sebelumnya, dua sapi bernilai puluhan juta rupiah juga ditemukan mati mendadak karena terserang antraks.

Semula, sapi-sapi milik warga ini diduga mati karena terserang penyakit orok. Namun, sampel daging, darah, dan kotoran hewan yang diuji di Laboratorium Balai Besar Veteriner Maros, Sulawesi Selatan, menunjukkan, sapi-sapi dan kambing milik warga tersebut dipastikan positif terjangkit antraks.

Kambing milik Hasan, salah satu peternak kambing di Desa Gattungan, Kecamatan Campalagian, tiba-tiba saja mati mendadak di kandangnya. "Ada dua ekor di sini yang tiba-tiba mati, termasuk kambing saya," tutur Hasan.

Untuk menghindari penyebaran penyakit antraks, ternak yang mati langsung dibakar dan dikubur warga. Cara ini dinilai paling efektif memutus mata rantai penyebaran bakteri Bacillus anthracis yang juga berpotensi menyerang manusia.

Meski belum ada warga yang dinyatakan terjangkit penyakit antraks, pemerintah setempat mulai mengambil berbagai langkah pencegahan.

Selain mengisolasi lokasi yang terjangkit antraks, petugas kini juga terus melakukan penyemprotan disinfektan secara massal di sekitar lokasi kandang ternak milik warga.

Ternak yang dinyatakan masih sehat dan berada di luar lokasi yang terjangkit antraks langsung diberi vaksinasi. Sementara itu, hewan yang ada dalam kawasan yang terjangkit antraks diberi pengobatan.

Gejala antraks

Gejala ternak yang terjangkit antraks serupa satu sama lain. Hewan semula tampak sehat. Begitu terserang penyakit antraks atau bakteri Bacillus anthracis, ternak tiba-tiba stres, mual-mual, dan demam tinggi. Ternak yang tampak sehat ini kemudian akan mati mendadak.

Kaharuddin, Kepala Bidang Peternakan di Dinas Pertanian dan Peternakan Polewali Mandar, mengatakan, sudah ada empat ternak milik warga yang positif antraks.

"Petugas meminta warga untuk membakar bangkai ternak yang terkena antraks, kemudian ditanam ke dalam lubang guna menghindari penyebaran penyakit," kata Kaharuddin.

Pemerintah mengimbau kepada warga yang menemukan adanya ternak atau manusia yang terserang gejala antraks untuk segera berkomunikasi dengan petugas kesehatan setempat. Warga juga bisa melaporkan kasusnya kepada pemerintah setempat agar bisa diantisipasi lebih dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com