Pelajar SMA yang Tewas di Condongcatur Dikenal Ceria dan Aktif

SLEMAN, KOMPAS.com — Wakil Bidang Humas SMA Kolese John De Britto, Widi Nugroho, mengatakan bahwa MJS (16), yang tewas bersimbah darah di Condongcatur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan sosok yang ceria. MJS juga dikenal aktif selama proses belajar di kelas.

Widi mengatakan, begitu mengetahui MJS ditemukan tewas di Makam Gorongan, Jumat (18/3/2016) malam, kepala sekolah, guru, wali kelas, serta beberapa siswa De Britto langsung menuju ke Rumah Sakit dr Sardjito. Di RS tersebut, petugas forensik memeriksa jenazah korban.

Menurut dia, dokter forensik belum bisa menyimpulkan apa pun terkait kematian MJS, termasuk dugaan tentang bunuh diri dengan cara menembak kepala.

(Baca: Remaja Tewas dengan Kepala Berdarah dan Genggam Pistol di Makam Gorongan)

"Ini yang perlu diketahui karena di luar berkembang dugaan-dugaan seperti itu," kata Widi saat ditemui Kompas.com, Sabtu (19/3/2016).

Widi menuturkan bahwa MJS selama ini dikenal sebagai pribadi yang menyenangkan. Guru-guru sekolah menilai, siswa kelas II itu aktif selama mengikuti pelajaran.

"Yang saya tahu, dia itu pribadi yang ceria. Teman-temannya juga mengatakan sosok yang fun," kata dia.

Secara akademis, MJS juga tergolong siswa yang pandai. Sejak SMP, nilai pelajarannya dapat dikatakan cukup bagus.

"Anak ini sebenarnya waktu di SMP termasuk yang bagus. Saya pikir, kalau soal akademis, tidak ada dalam pandangan saya ada kaitannya dengan kasus ini," kata dia.

Ia mengungkapkan bahwa selama tiga hari terakhir, yakni 16-18 Maret 2016, MJS tidak masuk ke sekolah. Pihak sekolah memberitahukan hal ini kepada keluarga korban.

(Baca: Tak Masuk Sekolah, Remaja yang Tewas di Condongcatur Dicari Keluarganya)

Jenazah MJS ditemukan tergeletak di tempat penyimpanan keranda Makam Gorongan, Jalan Wahid Hasyim, Condongcatur, Depok, Sleman, Jumat sore.

Kepala korban bersimbah darah, dan terdapat luka tembus di kiri dan kanan kepalanya. Saat ditemukan, ada sepucuk senjata jenis pistol di genggamannya.