Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Desa Dilaporkan ke Polisi karena Menampar Warganya

Kompas.com - 17/03/2016, 13:07 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Muhammad, seorang oknum kepala desa (kades) di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dilaporkan warganya ke aparat kepolisian karena diduga telah menganiaya seorang remaja yang juga warga desa yang dipmpinnya.

Muhammad yang baru tiga bulan menjabat kepala Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, diduga menampar wajah Sahrul (17) dan melempar korban dengan bambu.

Tak hanya itu, pelaku juga membentak orangtua bocah itu dan menantangnya jika ingin mengadu ke polisi.

Syahrul menjelaskan, pada Rabu malam (16/3/2016) sekitar pukul 23.00 Wita, dia berselisih paham dengan salah seorang anak remaja di Dusun Lemo Baru. Konflik kedua remaja itu sempat didamaikan oleh warga dan tokoh masyarakat setempat agar kasus ini tak berlanjut.

Kedua belah pihak yang bertikai pun membubarkan diri dan pulang ke dusun masing-masing. Saat Sarhul sedang berkumpul bersama teman-temannya di depan masjid tak jauh dari rumahnya, tiba-tiba didatangi pelaku yang belakangan baru tahu soal percekcokan dua remaja di desanya itu.

Tanpa banyak bertanya, sang kepala desa langsung memanggil Sahrul lalu menggampar pipi dan telinga korban. Karena berusaha lari, korban mengaku sempat dilempari sebilah bambu oleh kepala desanya sambil mencak-mencak.

"Saya ditampar pak, kemudian dilempar pakai bambu karena saya lari setelah ditampar," tutur Sahrul sambil memperlihat bagian wajahnya.

Sahrul dan keluarganya semula hendak mendiamkan kasus ini meski ia menjadi korban penganiayaan kepala desa. Namun ia dan keluraganya tak bisa terima karena esok harinya setelah kejadian, sang kepala desa kembali mendatangi rumah korban sambil mencak-mencak dan menantang keluarga Sahrul untuk melaporkan tindakannya ke polisi.

“Coba laporkan, kalau kau tidak laporkan, saya yang akan melaporkan kau ke polisi,” Yadri, paman Sahrul, menirukan ucapan pelaku.

Yadri saat itu mendampingi keponakannya melapor ke polisi.

Usai divisum di rumah sakit, Sahrul kemudian melaporkan secara resmi ke polisi.

Salah satu teman korban, Erlin, yang juga menjadi saksi pada malam kejadian itu membenarkan terjadi penganiayaan terhadap Sahrul.

"Saya lihat pak, karena saya ada di situ. Dia ditampar di bagian wajahnya dan melemparinya bambu karena lari setelah ditampar," tutur Erlin.

Oknum Kepala Desa Muhammad yang dikonfirmasi terkait laporan penganiayaan membantah telah menganiaya korban. Menurut Muhamamd, ia sempat mendorong korban dan tidak pernah melemparinya dengn bambu seperti yang dilaporkan korban.

"Ah, tidak betul pak. Saya tidak tampar. Saya cuma pukul pundaknya. Masa saya sebagai pemerintah mau bertindak seperti itu kepada warga saya," ujarnya.

Sementara itu, Polsek Binuang membenarkan adanya laporan penganiyaaan tersebut. Namun kepolisan menyarankan agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.

“Kami akan melakukan konfirmasi dulu sama Kadesnya. Kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan, nanti kami lakukan mediasi," ujar Kanit Reskrim Aiptu Bafruddin yang menangani kasus ini saat dihubungi wartawan via ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com