Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Kelompok Teroris Santoso yang Tewas Ditembak Berasal dari China

Kompas.com - 16/03/2016, 12:41 WIB

PALU, KOMPAS.com — Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi memastikan bahwa dua anggota kelompok Mujahiddin Indonesia Timur pimpinan Santoso yang tewas tertembak di dataran Napu, Kabupaten Poso, Selasa (15/3/2016), adalah warga negara asing.

Rudy mengatakan, kedua teroris itu bernama Nuretin alias Abdul dan Magalasi Bahtusan alias Farok. Keduanya berasal dari Suku Uighur, Provinsi Xinjiang, China, yang berbatasan dengan Turki.

(Baca: Dua Orang Tewas dalam Baku Tembak di Poso, Diduga Teroris Buronan)

Saat ini, kedua jenazah korban masih berada di RSU Bhayangkara Palu untuk kepentingan identifikasi. Polisi melibatkan Zaelani, seorang anggota kelompok Santoso yang tertangkap dalam kondisi hidup pada operasi beberapa waktu lalu, saat proses identifikasi tersebut.

Dengan tewasnya Farok dan Nuretin, Rudy memperkirakan, masih ada empat warga negara asing (WNA) anggota kelompok Santoso yang masih berada di hutan. Mereka semuanya berasal dari Uighur, China.

Menurut Rudy, sesuai informasi dari Zaelani, warga asing asal China itu bergabung dengan kelompok tersebut pada 2015. Polisi belum mengantongi informasi tentang peran mereka dalam kelompok teroris tersebut.

"Kalau Santoso sudah tertangkap, nanti baru kami dapat informasi tentang peran orang-orang asing tersebut," ujar Rudy.

Rudy menuturkan, para WNA itu kemungkinan tertarik bergabung setelah Santoso menyebarkan seruan di media sosial beberapa waktu lalu. Dalam seruannya, Santoso meminta semua orang Indonesia yang akan bergabung dengan organisasi Negara Islam di Iran dan Suriah (ISIS) untuk bergabung dan berlatih dulu dengan dirinya di Poso.

(Baca: TNI-Polri Baku Tembak dengan Kelompok Santoso, Dua Orang Terluka)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com