Tak Terima Disebut Pelacur, Asisten Dokter Laporkan Seorang Ibu ke Polisi

AMBON, KOMPAS.com - Tak terima dituding sebagai pelacur, Rosalina Gaspersz melaporkan seorang wanita berinisial NT asal Kampung Wara Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe, Ambon.

Kepala Subbagian Humas Polres Pulau Ambon Ajun Komisaris Polisi Meity Jacobus mengatakan, kasus bermula itu dari selisih paham antara kedua anak pelaku dan anak korban.

Pelaku berinisial NT kemudian mencari anak korban dengan mendatangi rumahnya di Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Selasa (15/3/2016) sekitar pukul 18.30 WIT.

"Tapi karena tidak dapat anak korban, pelaku lalu mengeluarkan ucapan pelecehan dan penghinaan," kata Meity, Selasa malam.

"Saat itu pelaku tidak ketemu anak korban dan langsung berkata, 'Dia pung (punya) bapak yang mati-mati ayam (epilepsi). Dia pung mama itu taruh di jalan dan orang setubuhi'," kata Meity sebagaimana keterangan korban.

Tidak hanya itu, NT juga menyebut bahwa di rumah pelapor terdapat bandar narkoba.

Ucapan pelaku itu didengar oleh tetangga korban, Melinda Louhenapessy. Melinda kemudian menghubungi korban melalui telepon seluler dan memberitahukan kejadian tersebut.

Tak terima dengan tuduhan itu, korban yang berprofesi sebagai asisten dokter mendatangi kantor polisi untuk melaporkan pelaku. Dia meminta agar pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.

Meity mengatakan, polisi akan memanggil terlapor untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.